Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Tanggul Kali Bekasi di Jalan Cipendawa Terhambat Masalah Aset

Kompas.com - 13/12/2018, 16:23 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, lamanya perbaikan tanggul Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi disebabkan adanya permasalahan aset.

Bambang mengatakan, sebelumnya Jalan Raya Cipendawa beserta tanggul Kali Bekasi di jalan tersebut berada di bawah Pemerintah Kota Bekasi. Jalan itu dahulu dibangun dengan dana APBD Kota Bekasi.

"Pertama belum teralokasikan (dana perbaikan) dan itu aset Pemkot. Kami kan gak bisa intervensi infrastrtuktur yang bukan menjadi aset kami," kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (13/12/2018).

Bambang menjelaskan, agar pihaknya bisa memperbaiki tanggul tersebut, Pemkot Bekasi harus menghapus aset kepemilikan jalan tersebut. BBWSCC pun sudah meminta Pemkot Bekasi untuk menghapus aset tersebut.

Baca juga: Tanggul Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa Akan Diperbaiki Awal 2019

"Nah sekarang akhirnya itu bukan aset Pemkot lagi. Kalau aset belum masuk kami gak bisa masuk, karena bukan punya kami. Sekarang sudah dihapus. Jadi nanti kalau ada kegiatan (perbaikan tanggul) kami selesai, itu menjadi aset kami," kata Bambang.

Dia menambahkan, dengan dihapusnya tanggul itu dalam daftar aset Kota Bekasi, pihaknya sudah menyiapkan perbaikan tanggul tersebut. Proses perbaikan kini mencapai tahap tender proyek. Tender akan diselenggarakan pada Januari 2019.

Dana yang disiapkan untuk perbaikan tanggul di Jalan Raya Cipendawa itu sebesar Rp 15 miliar.

"Kalau lelang Januari 2019, dieksekusi 45 hari prosesnya. Setelah itu mulai pengerjaan dan tahun 2019 harus selesai," ujar Bambang. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana membenarkan, aset milik Pemkot Bekasi terkait Jalan Raya Cipendawa sudah dihapus. Kini pihaknya menyerahkan perbaikan tanggul tersebut kepada pemerintah pusat.

"Penghapusan sudah kami lakukan dan sudah keluar penghapusannya. Pemkot hanya jalan saja, selebihnya oleh BBWSCC. Kami pun minta bantuan ke PUPR sudah merembet sampai ke badan jalan jadi perbaiki tanggul plus jalannya," ujar Arief.

Tanggul Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa rusak berat sejak awal tahun 2017. Hingga saat ini tanggul itu tak kunjung diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com