Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka dalam Pengaruh Miras Saat Keroyok Anggota TNI di Ciracas

Kompas.com - 14/12/2018, 15:10 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Roycke Harry Langie mengatakan, tersangka Iwan Hutapea terpengaruh minuman keras saat mengeroyok anggota TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda di Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018).

"Memang ada satu tersangka terpengaruh minuman keras saat kejadian, itu yang inisial I (Iwan). (Tersangka) yang lain sesuai hasil pemeriksaan dalam kondisi normal (tidak terpengaruh minuman keras)," ujar Roycke di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).

Ia mengatakan, para tersangka berani mengeroyok anggota TNI berseragam karena faktor psikologis massal.

Baca juga: Sebelum Pengeroyokan Anggota TNI, Pemkot Jaktim Klaim Tak Pernah Terima Aduan Parkir Liar

"Kalau kaitan dengan terjadi pengeroyokan itu, ini merupakan psikologi massal, para tersangka melihat temannya (cekcok) kemudian secara bersama-sama melakukan suatu tindakan," katanya. 

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap lima pengeroyok anggota TNI. 

Depi, menjadi tersangka kelima yang ditangkap polisi pada Kamis (13/12/2018) malam di Cawang, Jakarta Timur.

Baca juga: Pengeroyokan Anggota TNI yang Berakhir Kericuhan di Polsek Ciracas...

Sebelum menangkap Depi, polisi menangkap Agus Pryantara alias AP di kediamannya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (12/12/2018).

Kemudian, polisi menangkap Herianto Panjaitan alias HP yang juga tinggal di kawasan Ciracas pada Rabu malam.

Kemudian, Iwan dan istri, Suci Ramdhani ditangkap di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis siang.

Baca juga: Kesaksian Warga Melihat Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas

Adapun, pengeroyokan terhadap Komaruddin dan Rivonanda bermula dari kesalahpahaman. 

Saat itu, Komaruddin tengah mengecek knalpot sepeda motornya yang mengeluarkan asap.

Namun, tiba-tiba tersangka Herianto menggeser motornya dan membuat kepala Komaruddin terbentur.

Baca juga: Pasca-pengeroyokan Anggota TNI, Juru Parkir Tak Lagi Terlihat di TKP

Hal ini membuat Komaruddin terkejut dan menegur juru parkir tersebut.

Namun, bukannya masalah selesai, cekcok justru terjadi hingga berujung pengeroyokan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com