Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola GBK Akan Perbaiki Zebra Cross yang Terhalang Tanaman

Kompas.com - 16/12/2018, 11:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto membenarkan informasi yang viral di media sosial terkait jalur penyeberangan zebra cross di Pintu 10 Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Diketahui, zebra cross tersebut terhalang oleh tanaman. Ini menyebabkan pejalan kaki sulit untuk menyeberang.

"Faktanya memang betul seperti itu," kata Winarto kepada Kompas.com, Minggu (16/12/2018).

Baca juga: Viral Zebra Cross Terhalang Tanaman di GBK, Warga Sulit Menyeberang

Winarto mengungkapkan, pengelola GBK telah melakukan evaluasi pada akhir November lalu terkait perbaikan kawasan GBK. Salah satu langkah perbaikan yang dilakukan adalah pelapisan ulang aspal (overlay) pada zebra cross yang terhalang tanaman.

"Sudah akhir November kita evaluasi lagi sejak kegiatan itu (Asian Games dan Asian Para Games 2018) untuk tahu mana-mana yang perlu diperbaiki," ujar Winarto.

"Sudah berjalan perbaikan overlay (pelapisan ulang aspal) di jalan-jalan yang masih jelek contohnya jalan di pintu 5 dekat Patung Bung Karno. Zebra cross yang kurang pas itu juga akan dioverlay, terus akan digaris lagi di tempat yang benar," lanjut dia.

Ia menargetkan proses overlay pada zebra cross di kawasan GBK selesai dalam dua hari ke depan.

"Satu atau dua hari ke depan sudah selesai," ungkap Winarto.

Diberitakan sebelumnya, informasi tentang zebra cross itu diunggah dalam sebuah video oleh akun Facebook Gusti Fauzi M Gafli pada Senin (10/12/2018).

Dalam video tersebut, tampak seorang wanita berpakaian olahraga mencoba menyeberangi zebra cross, tetapi ia harus melangkahkan kaki lebih lebar atau melompat karena di tengah jalan terdapat tanaman. Tanaman yang menjadi pembatas jalan tersebut setinggi sekitar 40-60 sentimeter.

Penelusuran Kompas.com Sabtu (15/12/2018), setidaknya ada empat zebra cross lain di kawasan GBK yang berada di tengah-tengahnya terdapat tanaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com