Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas dari Reka Adegan

Kompas.com - 17/12/2018, 18:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekonstruksi pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir yang dipimpin Kanit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Malvino di Polda Metro Jaya telah selesai, Senin (17/12/2018) sore.

Terdapat 20 adegan yang diperagakan dalam proses rekonstruksi tersebut. 

"Rekonstruksi ini diterjemahkan sesuai dengan keterangan para saksi dan tersangka," kata Malvino kepada awak media. 

Rekonstruksi diawali ketika salah seorang anggota kepolisian yang memerankan TNI AL Komaruddin beserta anaknya hendak parkir di sebuah warung soto kudus di kawasan pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur (11/12/2018).

Area ini dijaga oleh pelaku yang juga tukang parkir bernama Herianto Pandjaitan alias HP.

Masalah muncul pada adegan ke lima, ketika tersangka HP memindahkan sepeda motor korban tanpa izin yang memicu kemarahan Komaruddin.

Baca juga: Selidiki Oknum Saat Perusakan Polsek Ciracas, TNI Buat Tim Investigasi

Namun, tidak nampak dalam bagian ini adegan kepala korban terkena sepeda motor yang tengah digeser tersangka HP. Dalam adegan selanjutnya, korban terlihat menegur pelaku.  

Perselisihan mulai memanas pada adegan ke sembilan, di mana tersangka lain yang bernama Iwan Hutapea (IH) mendatangi korban setelah bertanya kepada tersangka HP terkait permasalahan yang terjadi.

Barulah pada adegan ke sepuluh terjadi pemukulan pertama oleh tersangka IH terhadap Komaruddin. 

Adegan ke-11 dan 12 menunjukkan korban kedua, yakni anggota TNI AD Pratu Rivonanda yang melihat dari sepeda motornya bahwa korban Komaruddin dipukul oleh IH.

Kemudian, ia memarkirkan sepeda motornya dan menghampiri TKP. Rivonanda kemudian memukul korban IH hingga terjatuh dalam adegan ke-13.

Selanjutnya, tampak tersangka Suci, Depi, dan Agus, menarik korban Komaruddin pada adegan ke-14. Sementara itu, tersangka HP datang membantu IH dengan cara mendorong Rivonanda dalam adegan ke-15.

IH kemudian bangkit dan memukul kepala korban pada adegan ke-16.

Selanjutnya, korban Rivonanda menjauh dari TKP dikarenakan banyak orang yang membantu pelaku mengeroyok dirinya.

Baca juga: Jika Terlibat dalam Insiden Polsek Ciracas, TNI Diharapkan Selesaikan Lewat Peradilan Umum

Di tempat lain, dalam adegan ke-18, Komaruddin dipukul berkali-kali oleh tersangka Suci, Agus, dan Depi. Rivonanda kemudian menarik Komaruddin dari kerumunan untuk diamankan.

Barulah pada adegan ke-19 para pelaku kembali ke lokasi pertokoan, sementara korban Rivonanda dan Komaruddin beserta anaknya mengamankan diri dengan menaiki sepeda motor Rivonanda.

Selama proses rekonstruksi, para tersangka hanya tertunduk lesu sambil memeragakan adegan saat kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com