Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan ITF Sunter, Babak Baru Pengelolaan Sampah di Jakarta

Kompas.com - 21/12/2018, 06:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan sampah di DKI Jakarta akan memasuki babak baru setelah dimulainya pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018). 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan ITF merupakan sejarah, tidak hanya bagi Jakarta, tetapi juga bagi Indonesia.

"Hari ini kita masuki sejarah baru, babak baru, di Jakarta pertama kali kita membangun ITF, juga di Indonesia," kata Anies saat acara groundbreaking pembangunan ITF Sunter, Kamis. 

Baca juga: ITF Sunter Disebut Salah Satu yang Terbesar di Dunia

ITF Sunter dapat mengolah 2.200 ton sampah setiap harinya.

Sampah-sampah itu dikonversi menjadi energi listrik sebesar 35 megawatt.

Menurut Anies, keberadaan ITF Sunter dapat mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang selama ini menampung seluruh sampah dari DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Sebut ITF Sunter Bisa Jadi Destinasi Edukasi Pengolahan Sampah

"Selama ini apa yang kita lakukan, kita kirim (sampah) ke TPST Bantargebang, konsekuensinya jadi panjang. Selain menimbulkan masalah lingkungan di tempat lain, kita juga merasakan efek retase truk-truk kita yang membawa sampah ke wilayah-wilayah tetangga kita," ujar dia.

Meski demikian, ITF Sunter diprediksi hanya bisa mengolah seperempat sampah yang diproduksi di Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, Jakarta seharusnya mempunyai empat ITF.

Sebab, setiap harinya, Jakarta memproduksi sekitar 8.000 ton sampah yang akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Anies Ingin ITF Sunter Rampung Sebelum 3 Tahun

"Di Jakarta 2021 nanti sudah 9.000 ton (sampah) misalnya, otomatis masih ada PR 7.000 ton sampah yang belum selesai," ujar Isnawa.

Apabila seluruh sampah sudah diolah di ITF, DKI tetap bergantung ke TPST Bantargebang untuk membuang residu sampah-sampah yang diolah di ITF.

"Karena di setiap titik ITF ada 10 persen residu. Misalnya ITF Sunter 2.200 ton sehari ada 220 ton residu yang mesti dibuang," kata Isnawa.

Baca juga: ITF Sunter Dapat Hasilkan Listrik 35 Megawatt Per Hari

Pembangunan ITF Sunter dikerjakan PT Jakarta Propertindo dan sebuah perusahaan asal Finlandia, Fortum Power.

Proyek tersebut menghabiskan dana sebesar 250 juta dollar AS. 

Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com