Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinta Habis Jadi Kendala Pembuatan E-KTP, Ini Kata Disdukcapil Depok

Kompas.com - 21/12/2018, 22:22 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Depok Jaka susanto menyampaikan, tinta untuk mencetak KTP elektronik (e-KTP), yakni tinta ribbon di Kelurahan Pengasingan dan kelurahan lainnya habis sejak 6 bulan lalu.

Akibatnya, pihak kelurahan tidak dapat mencetak e-KTP baru bagi warga.

"Iya benar telah habis juga di kami (Disdukcapil), tetapi sebenarnya kami telah memberikan rata ke semua kelurahan yang ada di Depok sesuai dengan jumlah warga yang diajukan di masing-masing kelurahan," ucap Jaka di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Jumat (21/12/2018).

Ia menanggapi keluhan warga mengenai lamanya mengurus e-KTP di kelurahan di Depok, termasuk di Kelurahan Pengasingan.

Baca juga: Karena Tinta Habis, E-KTP Warga di Depok Tak Kunjung Jadi

Menurut Lurah Pengasinan, Asyari, pembuatan e-KTP terkendala tinta ribbon yang habis. Tinta tersebut belum dikirim dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Depok sejak enam bulan lalu.

Mengenai hal ini, Jaka menyampaikan bahwa pada 2018 telah dibagikan 189 tinta ribbon dan 63 film ke semua kelurahan di Depok. Adapun 1 ribbon dapat mencetak 500 E-KTP.

"189 tinta ribbon dan 63 film itu kita pakai menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kemudian karena kita lihat stok sudah berkurang, kita usulkan pakai dana anggaran belanja tambahan (ABT) dan dapat 25 film dan 50 ribbon yang sudah didistribusikan," ujar Jaka.

Menurut dia, pengadaan tinta ribbon harus melalui e-katalog sehingga memerlukan waktu lama lagi untuk memesannya.

Kendati demikian, kata Jaka, bukan berarti e-KTP tidak dapat dikerjakan sama sekali dengan alasan ketiadaan tinta.

"Ya memang menghambat, tetapi bukan berarti enggak bisa sama sekali dikerjakan (dicetak) ya," ucap Jaka.

Baca juga: Kemendagri Musnahkan 1.378.146 E-KTP Rusak

Ia mengatakan, pencetakan e-KTP bisa saja dilakukan dengan menumpang di kelurahan terdekat yang tintanya masih ada.

"Kita kan ada 63 titik kelurahan ya kalau pun misalkan tiga kelurahan tersebut habis, sebenarnya kan petugas operator bisa mobile, numpang nyetak di kelurahan lain yang masih ada tintanya," ucap Jaka.

Ia juga menyampaikan, Disdukcapil Depok tengah mengajukan permintaan untuk pengadaan tinta pada tahun depan.

"Kita sedang berusaha ajukan ke pusat terkait ini, namun ya tetap kami memang menunggu tahun depan biar anggarannya jadi masuk di tahun 2019 mbak," kata Jaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com