JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen POL M Iqbal mengatakan, pihaknya bersama instansi lain seperti TNI kebut pulihkan sejumlah titik akses Jalan Raya Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Jalan tersebut dalam kondisi penuh lumpur dan batang kayu akibat terjangan tsunami, Sabtu (23/12/2018).
Iqbal mengatakan, pemulihan jalan dikebut agar proses evakuasi korban selamat maupun meninggal dunia berjalan lancar.
"Beberapa pihak instansi terkait beserta Polri dan TNI melakukan recovery jalan untuk akses gitu ya," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Baca juga: Panglima TNI: Infrastruktur Jalan di Lokasi Terdampak Tsunami Banten Masih Bagus
Pantauan Kompas.com, sejumlah titik di Jalan Raya Carita tampak dipenuhi pasir yang menumpuk sehingga membuat permukaan jalan tidak rata dan menghambat laju kendaraan. Selain itu, lumpur yang licin beserta beberapa pohon tumbang juga menutup akses jalan.
Iqbal menjelaskan, saat ini pihaknya memprioritaskan evakuasi korban yang selamat maupun meninggal.
"Ada Polsek Carita rusak, beberapa pos polisi juga rusak, tapi kita dahulukan masyarakat karena ini adalah keadaan yang mendesak, kepentingan manusia keselamatan menjadi nomor satu," ujar Iqbal.
Baca juga: BNPB: Proses Pemetaan Daerah Terdampak Tsunami Masih Berlangsung
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda bertambah menjadi 222 orang.
Sementara korban luka-luka menjadi 843 orang. Kemudian korban yang belum ditemukan 28 orang. Kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, dan 350 kapal dan perahu rusak.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memaparkan ada dua peristiwa yang memicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda.
Kedua peristiwa itu adalah, aktivitas erupsi anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.