JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta, Dian Ekowati menyebutkan, 10 karyawan dan keluarga karyawan Koperasi RS Tarakan tewas dalam bencana tsunami yang melanda wilayah Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) kemarin.
Ia mengemukakan, total ada 54 orang rombongan karyawan beserta keluarga karyawan Koperasi RS Tarakan yang menjadi korban tsunami Anyer. Dari jumlah itu 20 orang merupakan karyawan koperasi dan 34 lainnya adalah keluarga karyawan.
"Yang berangkat sekitar 54 orang karyawan Koperasi Tarakan beserta keluarga yang berangkat (ke Anyer)," kata Dian di RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Minggu.
Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, Polisi Kebut Pulihkan Akses Jalan Raya Carita
Saat ini, 10 orang dinyatakan telah meninggal dunia, sembilan masih dirawat di RSUD Tarakan, 18 masih dalam perjalanan menuju Jakarta, dan 17 masih dalam percarian oleh tim evakuasi.
"Itu keluarga karyawan koperasi tarakan dan keluarga. Dan ada dua korban yang dibawa bukan karyawan tarakan tapi memang warga dki dibawa evakuasi," kata dia.
Karyawan koperasi RSUD Tarakan dan keluarga mereka berangkat ke Pantai Carita, Anyer, pada Sabtu pagi kemarin sekitar pukul 08.00 WIB dan berencana kembali hari Minggu ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami.
Hingga, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai Selat Sunda telah menjadi 222 orang. Sementara korban luka-luka menjadi 843 orang. Kemudian korban yang belum ditemukan 28 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.