Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sambangi Korban Tsunami Selat Sunda di RSUD Tarakan

Kompas.com - 24/12/2018, 12:04 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumargono (53), ayah Aby Asa Niswantoro (18), korban tsunami Selat Sunda, tengah menanti perawatan sang anak di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018). 

Ia mengatakan, Aby mengalami luka di kaki dan kepala.

"Keadaan tetap stabil dari awal," kata Sumargono kepada wartawan, di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Paus Fransiskus Kirim Doa bagi Korban Tsunami Selat Sunda

Ia mengetahui kabar anaknya menjadi korban tsunami dari pemberitaan di televisi.

Kemudian, ia mencari tahu ke posko evakuasi di Pandeglang, Banten, dan diberi kabar anaknya telah dirujuk ke RSUD Tarakan untuk menjalani perawatan.

Ia baru berjumpa dengan Aby pada Minggu (23/12/2018).

Baca juga: Banser NU Kirim Relawan Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

"Kalau saya pribadi (tahu informasi tsunami) dari TV, kan, kurang lebih saya abis shalat malam. Abis itu saya enggak bisa tidur, saya enggak bisa tidur sampai detik ini jadinya," ujarnya. 

Daftar korban luka-luka akibat tsunami Banten di RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat pada Senin (24/12/2018).Kompas.com/RIMA WAHYUNINGRUM Daftar korban luka-luka akibat tsunami Banten di RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat pada Senin (24/12/2018).
Sumargono menjelaskan, saat kejadian, Aby sedang mengikuti acara yang diadakan koperasi RSUD Tarakan.

Putra Sumargono merupakan anggota koperasi RSUD Tarakan dan telah izin untuk pergi ke Anyer sejak jauh-jauh hari. 

Baca juga: 8 Fakta Tsunami Selat Sunda, Pemicu Kejadian hingga Korban Jiwa

Berdasarkan cerita Aby, tsunami yang menerjang Selat Sunda berlangsung mendadak tanpa peringatan.

"Mendadak saja seperti itu karena enggak ada imbauan sebelumnya. Jadi mereka tahunya, tiba-tiba air datang," kata Sumargono. 

Selain Aby, terdapat 54 orang lainnya yang mengikuti acara koperasi RSUD Tarakan di Anyer.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda Tak Pengaruhi Gelombang di Pantai Ancol

Berdasarkan pantauan Kompas.com di RSUD Tarakan, pihak rumah sakit meletakkan sebuah papan daftar korban luka-luka di teras Instalasi Gawat Darurat.  

Dalam daftar tersebut tertulis sebanyak 41 orang korban luka dari karyawan dan keluarganya, serta 13 orang korban luka bukan karyawan RSUD Tarakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com