JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, telah menerima 15 jenazah korban tsunami Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 12.00.
"Korban meninggal sampai saat ini 15 orang. Seluruhnya dari keluarga dan anggota koperasi Tarakan, satu lagi perawat dari Poli Mata Tarakan," kata Direktur Utama RSUD Tarakan Jakarta Dian Ekowati Mars, di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin.
Ia mengatakan, 11 jenazah sudah dibawa pulang pihak keluarga dan 4 lainnya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.
Baca juga: Keluarga Sambangi Korban Tsunami Selat Sunda di RSUD Tarakan
Adapun, sebagian besar korban tewas adalah keluarga karyawan dan koperasi RSUD Tarakan yang sedang melakukan gathering di Pantai Anyer pada Sabtu (22/12/2018).
Sementara itu, RSUD Tarakan kini merawar 88 korban tsunami Selat Sunda. Sebanyak 83 korban diantaranya adalah anggota koperasi RSUD Tarakan dan keluarganya.
"6 orang dari rombongannya lainnya masih dicari," ujarnya.
Baca juga: 10 Karyawan Koperasi RSUD Tarakan Jadi Korban Tewas Tsunami di Anyer
Sebelumnya, berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin pukul 07.00, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang, dan 11.687 orang mengungsi akibat tsunami Selat Sunda.
Untuk kerusakan fisik, tercatat 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.