Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Selamat Tsunami Selat Sunda, Ditemukan di Kolong Mobil hingga Selamatkan Diri ke Bukit

Kompas.com - 24/12/2018, 17:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Menurut Dadang, suasana mencekam saat gelombang tsunami kedua datang.

Kaca kamar hotel yang berada di lantai dua pecah dan kasur pun berserakan hingga ke luar hotel. Beruntung, ia dan sekeluarga yang berada di lantai dua berhasil selamat.

Porak poranda

Dadang pun langsung turun ke bawah untuk mencari istrinya. Saat itu, lobi hotel telah porak poranda akibat terjangan gelombang tsunami.

Pohon-pohon tumbang dan sejumlah bangunan runtuh. Ia berhasil menemukan istrinya yang berada di bawah kolong mobil.

Kendati demikian, perjuangannya belum selesai. Dadang harus mencari bantuan medis untuk istrinya.

Sayangnya, ia tak menemukan bantuan lantaran semua orang berhamburan pergi menuju bukit atau daratan yang lebih tinggi guna menyelamatkan diri.

"Kabarnya akan ada tsunami lagi waktu itu. Saya mencari bantuan tetapi enggak ada. Warga menyarankan agar saya ke perbukitan. Akhirnya saya berpikir untuk membawa istri dan keluarga saya ke bukit dulu," kata Dadang.

"Saya melihat pick up yang ditinggal sama driver-nya. Saya sudah enggak pikir panjang, saya bawa istri saya pakai pick up itu. Saya angkat sendiri badan istri saya itu. Saya langsung naik ke bukit. Perjalanannya sekitar 15 menit dari bawah. Saya juga enggak tahu itu mobil milik siapa," ujar dia.

Saat itu, anak, menantu, dan kedua cucu Dadang berada di mobil lainnya.

Baca juga: Finalis None Jaktim yang Jadi Korban Tsunami Banten Sempat Dilarang Pergi

Mereka bertemu di masjid di atas bukit. Mereka pun harus menunggu bantuan medis dari Sabtu sekitar pukul 22.30 WIB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 03.00 WIB.

Istrinya pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika menggunakan ambulans milik TNI.

Selanjutnya, atas permintaan keluarga, istri Dadang dirujuk ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan untuk perawatan medis lebih lanjut.

"Sampai masjid di atas (bukit) itu sekitar 15 menit dari bawah. Waktu itu hujan deras, HP sudah enggak bisa dipakai karena enggak ada sinyal, hujan deras juga. Basarnas baru datang sekitar jam 03.00 WIB (Minggu)," ucap dia.

"Tetapi istri saya dibawa pakai ambulans TNI karena ambulans Basarnas dipakai untuk korban lainnya," kata Dadang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com