JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya enam warga Jakarta Selatan meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018).
Hingga saat ini, keenam korban masih berada di Banten.
"Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Disampaikan ada tiga (warga) Gandaria Selatan, ada yang (warga) Pancoran, Jagakarsa, Pesanggrahan, dan Kemang," kata Marullah di Gereja Santo Yohanes Penginjil, Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018).
Baca juga: Pasca-tsunami, Kemendagri Kirim Tim Pendamping Pemda ke Banten dan Lampung
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan menjamin kepulangan jenazah dari Banten menuju rumah masing-masing korban dengan menggunakan ambulans. Selanjutnya, pemkot juga menjamin tempat pemakaman para korban.
"Butuh tempat pemakaman, kami jamin. Kami sudah clear-kan," ujar Marullah.
Marullah juga siap menanggung biaya pengobatan warga Jakarta Selatan yang menderita luka-luka akibat tsunami.
"Dananya (uang santunan) berupa bantuan pengobatan. Butuh pengobatan, bakal dilayani dengan jaminan kesehatan dari pemprov DKI," ujar Marullah.
Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Umat Kristiani Doakan Korban Tsunami Banten dan Lampung
Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Fakta https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.