JAKARTA, KOMPAS.com - Satu jenazah peserta family gathering PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban tsunami Selat Sunda tiba di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018) sekitar pukul 18.15 WIB.
Jenazah diketahui bernama Hery Kristianto yang menjabat sebagai Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Tangerang Kota.
Manajer Bagian Konstruksi UPT Duri Kosambi Budi Utomo mengatakan, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di RSUP Fatmawati. Nantinya, lanjut Budi, jenazah akan dibawa ke Magelang.
"Selanjutnya dari RS Fatmawati akan dibawa ke rumah asal beliau yakni Magelang. Jenazah teridentifikasi setelah salah satu anggota keluarga korban mengenalinya," kata Budi kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Gelombang Tsunami yang Kedua sampai Lantai Dua Hotel...
Menurut Budi, korban menghadiri family gathering bersama istri dan kedua anaknya. Istrinya ditemukan selamat, sedangkan kedua anaknya meninggal dunia.
"Istri selamat. Satu putranya sudah teridentifikasi, satu lainnya belum," kata Budi.
Pengamatan Kompas.com, tak ada anggota keluarga yang menyambut kedatangan jenazah.
Jenazah hanya diterima oleh lima orang perwakilan pihak PLN dan petugas keamanan RSUP Fatmawati.
Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke ruang perawatan jenazah oleh pihak rumah sakit untuk dimandikan dan disucikan.
Menurut Budi, seluruh keluarga, termasuk istrinya telah menunggu kedatangan jenazah di kota kelahirannya yakni Magelang.
Baca juga: Kakak Afriyani, Korban Tsunami Selat Sunda: Tolong Maafkan Adik Saya...
Oleh karena itu, pihak PLN bertindak sebagai perwakilan keluarga korban yang menerima jenazah.
"Keluarganya termasuk istrinya sudah di Magelang. Makanya dirujuk kesini, kita mandikan dulu lalu dibawa ke Magelang," kata Budi.
Dihubungi terpisah, Kepala Humas PLN I Made Suprateka mencatat, ada 41 peserta family gathering PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat ditemukan meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
"Anggota PLN dan keluarganya itu tercatat 199 orang. 156 orang dalam kondisi selamat, 41 orang meninggal dunia, dan 2 orang masih dalam pencarian," kata I Made saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.