Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Pemkot Bekasi Tunggak Tagihan Kartu Sehat hingga Susah Obat

Kompas.com - 28/12/2018, 10:05 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi mencatat, Pemerintah Kota Bekasi masih menunggak tagihan Kartu Sehat hingga sekitar Rp 200 miliar.

Ketua ARSSI Kota Bekasi Irwan Heriyanto mengatakan, sekitar 36 rumah sakit swasta di Kota Bekasi yang bekerja sama dengan program Kartu Sehat belum dibayarkan tagihan Kartu Sehatnya oleh Pemkot Bekasi dari bulan Juni hingga September 2018.

"Dari bulan Juni sampai September ya, itu dari 36 rumah sakit ya, kurang lebih sekitar segitu (Rp 200 miliar)," kata Irwan kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2018) lalu.

Baca juga: Pemkot Bekasi Janji Lunasi Tagihan Kartu Sehat pada 2019

Dia menambahkan, jumlah tunggakan tagihan Kartu Sehat Pemkot Bekasi yang mencapai Rp 200 miliar itu hasil rincian yang dilakukan ARSSI pada Oktober 2018.

Jumlah tersebut belum ditambah dengan tagihan pada periode Oktober hingga Desember 2018.

Sulit beli obat

Irwan mengatakan, sejumlah rumah sakit swasta di Kota Bekasi kesulitan membeli obat dari distributor lantaran Pemerintah Kota Bekasi yang menunggak tagihan Kartu Sehat.

Kesulitan membeli obat itu diawali dengan kondisi keuangan sejumlah rumah sakit swasta yang memburuk dan berdampak pada ketersediaan obat.

"Banyak rumah sakit yang belum mampu dari segi keuangan. Bahkan sebagian besar sudah tidak mampu lagi membeli obat," kata Irwan.

Distributor obat pun mengubah sistem pembelian obat dengan cash on delivery atau obat dibeli langsung dengan uang tunai.

Hal itu karena sebagian distributor sudah banyak yang tidak percaya dengan rumah sakit yang menunggak tagihan obat.

Baca juga: Kata Pepen, Tunggakan Kartu Sehat Pemkot Bekasi Tak Sampai Rp 200 Miliar

"Obat kami sudah banyak yang di-lock (dikunci) sama distributor, kalau mau bayar COD (cash on delivery) atau istilahnya ada duit baru dikirim, kalau enggak ada (duit) kami enggak bisa bayar tempo lagi karena mereka sudah enggak percaya sama kami," ujar Irwan.

Pasien tetap dilayani

Meski Pemerintah Kota Bekasi menunggak tagihan Kartu Sehat, pihak RS swasta tetap melayani masyarakat yang berobat menggunakan Kartu Sehat.

Irwan mengatakan, tetap berjalannya pelayanan kepada masyarakat pengguna Kartu Sehat membuat pihak RS swasta mulai kehabisan obat-obatan.

Sebab, distributor obat enggan untuk mengirim stok ke pihak rumah sakit lantaran tagihan yang belum dibayar.

Kendati demikian, RS swasta bisa mengakali dengan tetap melayani masyarakat dan bila kehabisan obat, pasien bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com