Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tongkang Pengangkut Pasir yang Hanyut di Laut Lepas Belum Ditemukan

Kompas.com - 29/12/2018, 13:17 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu Herbet mengatakan, kapal tongkang pengangkut pasir yang hanyut di laut lepas belum juga ditemukan hingga Sabtu (29/12/2018).

Kapal tongkang tujuan Belitung-Tanjung Priok itu sebelumnya ditarik oleh kapal tunda atau tugboat pada Jumat (28/12/2018).

Namun, kapal tunda tenggelam sehingga pengait kapal tongkang tanpa awak tersebut dilepaskan dan hanyut 60 mil dari perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Sebuah Kapal Tunda Tenggelam di Laut Lepas, 10 Kru Selamat

"Tongkangnya hanyut, posisinya belum (diketahui). Makanya diterbitkan pemberitahuan kemarin, belum diketahui posisinya dimana," ujar Herbet saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Herbet mengatakan, KSOP Tanjung Priok telah menyebarkan pemberitahuan bagi kapal-kapal yang hendak melintasi perairan Kepulauan Seribu untuk berhati-hati.

Adapun pencarian kapal merupakan tanggung jawab dari pemilik kapal tongkang tersebut.

"Bahaya, makanya prosedur, SOP-nya kami terbitkan pemberitahuan supaya kapal-kapal yang melintas mewaspadai, mengetahui adanya kejadian itu. Kalau pencarian tanggung jawab pemilik kapal," ujar Herbet.

Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal tunda atau tugboat tenggelam di perairan laut lepas, Jumat dini hari.

Awalnya, KSOP Kepulauan Seribu menyebut tenggelamnya kapal terjadi di perairan Kepulauan Seribu. Namun, belakangan telah dipastikan kapal tersebut tenggelam di laut lepas dengan jarak cukup jauh dari perairan Kepulauan Seribu.

Sebelum tenggelam, kapal yang mengangkut 10 kru itu tengah menarik kapal tongkang yang mengangkut pasir tujuan Belitung-Tanjung Priok.

Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Pengangkut Minyak Sawit Tenggelam di Perairan Buton Selatan

Seluruh kru kapal diselamatkan oleh sebuah kapal tunda lainnya yang hendak menuju Marunda. Para kru kapal kini telah dibawa ke Pelabuhan Marunda.

Belum diketahui penyebab tenggelamnya kapal tunda tersebut. Seluruh proses pemeriksaan terhadap kru kapal dilakukan pihak KSOP Marunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com