Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018, Melihat Wajah Baru Kawasan Sudirman-Thamrin...

Kompas.com - 31/12/2018, 08:42 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2018 akan dicatat sebagai tahun saat ruas jalan utama Ibu Kota, yakni Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, tampil dengan rupa baru.

Dipersoleknya Sudirman-Thamrin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tak lepas dari momentum Asian Games 2018.

DKI mendapat tugas untuk merapikan koridor Sudirman-Thamrin, yang selama ini terganggu dengan proyek pembangunan moda raya terpadu (MRT).

Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018). Dok. Pemprov DKI Jakarta Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018).

Jalan dan trotoar rapi

Perbaikan awal dimulai dari lajur dan trotoar. Konsep revitalisasinya diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 6 Maret 2018.

Trotoar yang ada dilebarkan antara 8-10 meter. Selain bentuknya yang lebih modern, trotoar ini juga rapi dan ramah penyandang disabilitas. Tak hanya itu, ada pojok-pojok untuk bersantai dan berkesenian.

Anies mengatakan, area Sudirman-Thamrin harus menjadi tempat munculnya ruang ekspresi. Ia ingin kawasan Sudirman-Thamrin menjadi ruang interaksi warga.

Baca juga: Upaya Anies Hadirkan Kesetaraan Melalui Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin...

"Jadi yang membuat Sudirman-Thamrin itu hidup bukan gedung pencakar langitnya, tetapi orang yang berinteraksi di wilayah itu. Karena itu, penataan ini adalah rencana membangun interaksi," ujarnya 6 Maret lalu.

Para pekerja tampak membersihkan ubin di Trotoar sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin, Selasa (31/7/2018)KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Para pekerja tampak membersihkan ubin di Trotoar sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin, Selasa (31/7/2018)

Untuk ruas jalan, pemisah jalur cepat dan lambat dibongkar dengan memindahkan 3.000 pohon. Tersisa empat lajur di tiap jalur untuk kendaraan selain transjakarta.

Baca juga: Ini 5 Spot Budaya di Sepanjang Trotoar Sudirman-Thamrin

Proyek ini didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi. Anies, meminta kontraktor mengebut pekerjannya dan harus selesai sebelum Asian Games 2018.

Sebagian besar pekerjaan selesai sebelum pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018. Namun hingga akhir tahun, masih ada beberapa ruas yang belum diselesaikan di Jalan MH Thamrin dan Taman Semanggi.

JPO Polda, JPO Gelora Bung Karno dan JPO Bundara Senayan akan direvitalisasi pada 1 Novmeber-31 Desember 2018RIMA WAHYUNINGRUM JPO Polda, JPO Gelora Bung Karno dan JPO Bundara Senayan akan direvitalisasi pada 1 Novmeber-31 Desember 2018

JPO lama dan baru

Bersamaan dengan perbaikan trotoar dan jalan, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibongkar pada hari 30 Juli 2018. Anies mengatakan, JPO di samping Bundaran HI dibongkar karena menghalangi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berada di tengah bundaran HI.

Tak hanya Bundaran HI, JPO Tosari juga dibongkar sejak 14 Desember 2018.

Baca juga: Halte Bundaran HI akan Dibangun Lagi, jadi Halte yang Paling Ideal

Namun, ada juga JPO baru yakni di Dukuh Atas,  Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno, dan Polda Metro Jaya.

JPO di Dukuh Atas sisi Timur direlokasi agak mundur ke arah selatan.

Kemudian untuk JPO Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno, dan Polda Metro Jaya, yang kondisinya memprihatinkan, akan dibuat "kekinian". Bakal ada lift dan lampu pencahayaan. JPO dirombak sejak 1 November 2018 dengan merobohkannya.

JPO itu ditargetkan rampung akhir Desember 2018.

Pelican crossing Jalan Jenderal Sudirman yang menyambungkan kawasan Senayan dengan Halte Bundaran Senayan sudah bisa dilintasi seperti pada Rabu (21/11/2018) sore. Kompas.com/RIMA WAHYUNINGRUM Pelican crossing Jalan Jenderal Sudirman yang menyambungkan kawasan Senayan dengan Halte Bundaran Senayan sudah bisa dilintasi seperti pada Rabu (21/11/2018) sore.

Pelican crossing

Untuk menggantikan JPO yang dihapus di Bundaran HI dan Tosari, Pemprov DKI menyediakan pelican crossing atau zebra cross dengan tombol pengendali.

Keberadaan pelican crossing sebenarnya bukan hal baru di Ibu Kota. Beberapa ruas jalan memang menggunakan teknologi ini untuk membuat pejalan kaki lebih aman.

Baca juga: Ada Pelican Crossing, Kaum Difabel Tak Perlu Naik JPO ke Halte BI

Namun, di ruas jalan utama seperti Jalan MH Thamrin, pelican crossing menjadi hal baru lantaran kini juga dilengkapi dengan petugas Dinas Perhubungan yang membantu warga menyeberang.

Pelican crossing juga dibuat di Bundaran Senayan dan GBK sebagai sarana penyeberangan selama JPO masih dalam pengerjaan.

Kawasan tilang E-TLE di Sudriman-Thamrin- Kawasan tilang E-TLE di Sudriman-Thamrin

E-TLE

Ruas Sudirman-Thamrin yang rapi, boleh jadi akan diikuti pengendara yang lebih tertib. Hal ini dikarenakan adanya teknologi electronic traffic law enforcement (E-TLE) yang dipasang di sejumlah persimpangan.

E-TLE adalah kamera pengawas atau CCTV yang bisa mencatat pelanggaran lalu lintas.

"CCTV tersebut bisa merekam, meng-capture pelanggaran, pelat nomor kendaraan di lapangan kemudian terkoneksi di back office TMC Polda Metro Jaya. Nanti dari back office ada petugas dari Gakkum dan Regident yang akan mengecek database tersebut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf, 1 Oktober 2018 lalu.

Baca juga: Penindakan Belum Dilakukan Saat Uji Coba Tilang Elektronik E-TLE

Jenis-jenis pelanggaran yang dapat terdeteksi sistem itu adalah pelanggaran ganjil-genap, pelanggaran marka dan rambu jalan, pelanggaran batas kecepatan, kesalahan jalur, kelebihan daya angkut dan dimensi, menerobos lampu merah, melawan arus, mengemudi dengan kecepatan melebihi batas, tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan menggunakan ponsel saat berkendara.

Surat tilang akan dikirimkan ke kediaman masing-masing pelanggar dan denda tilang dibayarkan melalui bank.

Baca juga: Sehari CCTV ETLE Rekam 232 Pelanggaran Lalin di Sudirman-Thamrin

E-TLE mulai diuji coba pada 1 Oktober 2018 lalu di simpang Sarinah, simpang Patung Kuda, dan Simpang Kebon Sirih.

Awal November 2018, E-TLE resmi diberlakukan dengan dimulainya penindakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com