BOGOR, KOMPAS.com - Kepergian Bripka Matheus akibat tewas tertembak pada Senin (31/12/2018) masih menyisakan rasa tak percaya dari pihak keluarga.
Pasalnya, pada hari yang sama Matheus dalam keadaan baik-baik saja dan tak menunjukkan tanda-tanda aneh.
"Enggak ada tanda-tanda (aneh). Pamitnya juga kerja, mau tugas," ujar menantu Matheus, Angger Aprinda saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Jalan Masjid, Desa Ragajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019).
Baca juga: Anggota Polres Depok Bripka Matheus Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
Dalam kesehariannya, Matheus juga dikenal sangat baik dan akrab dengan tetangga di sekitar rumah.
"Kesehariannya Bapak sama orang-orang sini semua baik. Pak RT sendiri yang bilang kalau Bapak ini polisi paling enggak sombong. Kan panggilannya Pak De, kemarin anak Ketua RT bilang 'Pak De tuh orang baik," kata dia.
Selain baik dan ramah, pria berusia 53 tahun tersebut dikenal akrab dengan anak-anak kecil yang berada di sekitar kediamannya.
"Jadi Bapak akrab sama anak-anak kecil, suka diajak makan. Sampai kemarin saja yang tahlilan Bapak, anak-anak langsung masuk ke dalam makan, karena sudah kebiasaan sama Bapak siapa saja dirangkul sama Bapak. Itu di kamarnya banyak uang receh suka dibagiin ke anak-anak," lanjutnya.
Tak hanya kepada tetangga, Matheus juga akrab dengan seluruh rekan kerjanya. Bahkan dengan rekan kerja yang notabene memiliki jarak umur cukup jauh.
"Bapak juga kan paling senior di BKO (bantuan kendali operasi), teman-temannya masih muda. Itu dekat enggak mengenal senior junior, dia merangkul semuanya," ujar Angger.
Matheus yang memiliki hobi memelihara burung ini juga dikenal rajin dan totalitas dalam bekerja.
Baca juga: Polisi Tak Temukan Peluru di Lokasi Penembakan Anggota Polres Depok
Ia diketahui selalu pulang ke rumah pukul 01.00 WIB hingga 02.00 WIB dan memastikan seluruh pekerjaannya selesai.
Meski begitu, Angger merasa salut dengan mertuanya yang walau sesibuk apapun tetap menyempatkan untuk pulang dan menjenguk keluarga.
"Bapak itu orangnya rajin, Lebaran saja sudah tujuh tahun enggak pernah ketemu Bapak, pasti kerja. Pulang saja setiap malam jam 1 atau 2. Tapi Bapak pasti nyempatin pulang, sesibuk apapun mau jam 2 pasti pulang, walaupun jam 5 harus berangkat lagi," kenangnya.
Hingga kini ia pun masih tak percaya jika mertuanya sudah tiada.
"Ibarat kalau panas terik terus hujan turun kan kita kaget ya. Nah sama, Bapak enggak sakit, enggak ada tanda apapun, tiba-tiba meninggal kan kami kaget," tutur Angger.
Saat ini, ia dan keluarga masih menunggu penyelidikan polisi dan berharap agar seluruh peristiwa ini bisa terkuak.
Baca juga: Anggota Polres Depok yang Tertembak di Kepala Kirim Pesan Ini Sebelum Tewas
Sebelumnya, Bripka Matheus ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) sore.
Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti milik korban di lokasi, seperti dompet, KTP, dan identitas anggota kepolisian.
Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi untuk mengungkap misteri tewasnya Bripka Matheus.
Tujuh saksi yang telah diperiksa merupakan warga yang ada di lokasi penemuan korban dan tetangga korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.