Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Keluarga terhadap Bripka Matheus, Anggota Polres Depok yang Tewas Tertembak

Kompas.com - 02/01/2019, 18:50 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepergian Bripka Matheus akibat tewas tertembak pada Senin (31/12/2018) masih menyisakan rasa tak percaya dari pihak keluarga.

Pasalnya, pada hari yang sama Matheus dalam keadaan baik-baik saja dan tak menunjukkan tanda-tanda aneh.

"Enggak ada tanda-tanda (aneh). Pamitnya juga kerja, mau tugas," ujar menantu Matheus, Angger Aprinda saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Jalan Masjid, Desa Ragajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019).

Baca juga: Anggota Polres Depok Bripka Matheus Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Dalam kesehariannya, Matheus juga dikenal sangat baik dan akrab dengan tetangga di sekitar rumah.

"Kesehariannya Bapak sama orang-orang sini semua baik. Pak RT sendiri yang bilang kalau Bapak ini polisi paling enggak sombong. Kan panggilannya Pak De, kemarin anak Ketua RT bilang 'Pak De tuh orang baik," kata dia.

Selain baik dan ramah, pria berusia 53 tahun tersebut dikenal akrab dengan anak-anak kecil yang berada di sekitar kediamannya.

"Jadi Bapak akrab sama anak-anak kecil, suka diajak makan. Sampai kemarin saja yang tahlilan Bapak, anak-anak langsung masuk ke dalam makan, karena sudah kebiasaan sama Bapak siapa saja dirangkul sama Bapak. Itu di kamarnya banyak uang receh suka dibagiin ke anak-anak," lanjutnya.

Tak hanya kepada tetangga, Matheus juga akrab dengan seluruh rekan kerjanya. Bahkan dengan rekan kerja yang notabene memiliki jarak umur cukup jauh.

"Bapak juga kan paling senior di BKO (bantuan kendali operasi), teman-temannya masih muda. Itu dekat enggak mengenal senior junior, dia merangkul semuanya," ujar Angger.

Matheus yang memiliki hobi memelihara burung ini juga dikenal rajin dan totalitas dalam bekerja.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Peluru di Lokasi Penembakan Anggota Polres Depok

Ia diketahui selalu pulang ke rumah pukul 01.00 WIB hingga 02.00 WIB dan memastikan seluruh pekerjaannya selesai.

Meski begitu, Angger merasa salut dengan mertuanya yang walau sesibuk apapun tetap menyempatkan untuk pulang dan menjenguk keluarga.

"Bapak itu orangnya rajin, Lebaran saja sudah tujuh tahun enggak pernah ketemu Bapak, pasti kerja. Pulang saja setiap malam jam 1 atau 2. Tapi Bapak pasti nyempatin pulang, sesibuk apapun mau jam 2 pasti pulang, walaupun jam 5 harus berangkat lagi," kenangnya.

Hingga kini ia pun masih tak percaya jika mertuanya sudah tiada.

"Ibarat kalau panas terik terus hujan turun kan kita kaget ya. Nah sama, Bapak enggak sakit, enggak ada tanda apapun, tiba-tiba meninggal kan kami kaget," tutur Angger.

Saat ini, ia dan keluarga masih menunggu penyelidikan polisi dan berharap agar seluruh peristiwa ini bisa terkuak.

Baca juga: Anggota Polres Depok yang Tertembak di Kepala Kirim Pesan Ini Sebelum Tewas

Sebelumnya, Bripka Matheus ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) sore.

Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti milik korban di lokasi, seperti dompet, KTP, dan identitas anggota kepolisian.

Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi untuk mengungkap misteri tewasnya Bripka Matheus.

Tujuh saksi yang telah diperiksa merupakan warga yang ada di lokasi penemuan korban dan tetangga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com