Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Deterjen, Limbah Domestik Rumah Tangga Turut Cemari Kali Sentiong

Kompas.com - 02/01/2019, 21:12 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyampaikan, bahan-bahan organik dari limbah domestik rumah tangga turut mencemari Kali Sentiong selain limbah deterjen.

Ia menyebut, bahan-bahan organik itulah yang membuat air Kali Sentiong berwarna hitam.

"Sebetulnya selain deterjen, limbah-limbah domestik seperti bekas cucian dapur dan sisa-sisa makanan yang mengalir ke sungai adalah bahan pencemar. Jadi senyawa kimia dalam bahan organik itu akan memakai oksigen dalam air yang membuat airnya menjadi hitam," kata Andono di Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Rabu (2/1/2018).

Baca juga: Ada Busa, Warga Diimbau Tak Konsumsi Langsung Air Kali Sentiong

Andono menyebut, proses pembusukan akibat senyawa kimia dalam bahan organik dapat dicegah apabila air Kali Sentiong dapat mengalir dengan lancar.

Namun, air Kali Sentiong tidak mengalir dengan baik. "Jadi, di situlah terjadi pembusukan," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, kadar limbah yang tinggi di Kali Sentiong menyebabkan tumpukan busa muncul ke permukaan Kali Sentiong.

Informasi terkait tumpukan busa itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @jktinfo pada Selasa (1/1/2018) dan menjadi viral di sosial media.

Baca juga: Anies Sebut Busa Kali Sentiong dari Detergen Limbah Rumah Tangga

Limbah deterjen itu berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Sunter. Kemudian, air itu dipompa untuk dialirkan menuju Kali Sentiong.

"Terkait dengan Kali Sentiong tadi kita lihat bahwa limbah deterjen dari berbagai sumber khususnya rumah tangga itu sangat luar biasa tinggi," kata Anies, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com