JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku ada sejumlah kendala yang mengakibatkan molornya pembangun tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman. Salah satunya, pemasangan lift di JPO Bundaran Senayan yang salah lokasi.
"Yang kita minta tidak di lokasi itu. Karena itu mengganggu pejalan kaki, lokasi pemasangan lift-nya. Sehingga harus dibongkar, digeser," kata Anies, Rabu (2/1/2019).
Pemasangan lift dipindah agar tidak memakan jalur untuk pejalan kaki. Akibatnya, waktu pengerjaan tidak dapat selesai pada akhir tahun 2018.
Sedangkan dua JPO lainnya, yakni JPO Gelora Bung Karno dan JPO Polda Metro Jaya, kata Anies mengalami masalah teknis.
"Yang dua ada kendala teknis soal penyelesaian besi-besinya," ujar dia.
Baca juga: Revitalisasi 3 JPO di Jakarta Ditargetkan Rampung Januari 2019
Anies menargetkan JPO bisa digunakan pekan ini. Ia ingin agar konstruksinya dipastikan aman terlebih dahulu.
"Yang penting bisa dipakai dan aman. Safety-nya," kata Anies.
Seperti diketahui, revitalisasi ketiga JPO itu dimulai sejak awal November 2018. JPO awalnya ditargetkan selesai sebelum 31 Desember 2018. Namun hingga hari ini, JPO belum dibuka untuk umum.
Desain ketiga JPO itu akan berbeda dengan JPO lainnya. Ketiga JPO tersebut akan dipasangi kamera closed circuit television (CCTV) dan dilengkapi tata pencahayaan warna-warni.
Revitalisasi itu hanya mempercantik JPO tersebut, kecuali JPO Polda Metro yang harus dibangun separuh karena kondisinya terpotong. Dana revitalisasi menggunakan dana kompensasi dari kelebihan koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan swasta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.