Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Busa di Kali Sentiong, Anies Ingin Temui Mendag dan Menperin

Kompas.com - 03/01/2019, 06:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Selasa (1/1/2019) lalu, sebuah video yang menampilkan tumpukan tebal busa berwarna putih di Kali Sentiong atau Kali Item di seberang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat viral di dunia maya. Video itu pertama kali diunggah akun Instagram @jktinfo.

"Nampak busa menutupi permukaan air di Kali Item, Sunter," keterangan unggahan video itu.

Awalnya, Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Wilayah Jakarta Utara Lambas Sigalingging mengatakan, busa yang muncul di Kali Sentiong disebabkan aktivitas penyedotan air dalam jumlah besar di rumah pompa yang berlokasi di Danau Sunter Selatan.

Baca juga: Warga Heran Lihat Kali Sentiong Dipenuhi Busa

Penyedotan air itu bertujuan untuk mengendalikan banjir. Lambas menjelaskan, saat debit air dalam kondisi normal, rumah pompa biasanya mengoperasikan satu atau dua unit pompa. Jika debit air cukup besar, lebih banyak pompa yang dioperasikan. Hal itulah yang menyebabkan busa muncul.

Ia menegaskan, busa sering muncul di Kali Sentiong. Namun, jumlah busa yang muncul pada Selasa lalu itu lebih banyak karena Jakarta diguyur hujan sehari sebelumnya sehingga debit air naik.

"Sebenarnya itu enggak ada masalah, sering terjadi di situ. Cuma mungkin hari ini volumenya agak berbeda. Itu terjadi busa akibat operasional (rumah) pompa yang menyedot air waduk Sunter Selatan dibuang ke Kali Sentiong," kata Lambas, Selasa.

Limbah Detergen sebagai penyebab

Rabu kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Kali Sentiong atau Kali Item yang berbusa itu. Ia pun menyatakan, busa itu sudah biasa muncul di Kali Sentiong.

Penyebabnya adalah air yang mengandung kadar limbah detergen tinggi. Limbah detergen itu berasal dari rumah-rumah warga yang tinggal di sekitar Danau Sunter. Limbah deterjen dari rumah warga mengalir ke Danau Sunter dan ari dari danau itu dipompa untuk dialirkan menuju Kali Sentiong.

"Terkait dengan Kali Sentiong tadi kami lihat bahwa limbah detergen dari berbagai sumber, khususnya (limbah) rumah tangga, itu sangat luar biasa tinggi," kata Anies.

Baca juga: Anies Sebut Busa Kali Sentiong dari Detergen Limbah Rumah Tangga

"Ketika air dari Danau Sunter itu dipompa dan dimasukkan ke Kali Sentiong, maka limbah sisa detergen itu seperti diaduk dan keluar buih (busa) yang amat banyak," lanjut dia.

Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menjelaskan, busa di Kali Sentiong tidak membahayakan kesehatan warga sekitar selama mereka tidak mengonsumsi air secara langsung.

"Selama tidak dikonsumsi langsung, itu tidak akan ada efek ke kesehatan," kata Andono.

Andono juga menyebutkan, Kali Sentiong juga tercemar bahan-bahan organik dari limbah rumah tangga seperti sisa-sisa makanan. Senyawa kimia dalam bahan organik itu mengalami pembusukan sehingga membuat air Kali Sentiong berwarna hitam.

Anies Akan Temui Mendag dan Menperin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com