JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan hard detergen karena bisa menghasilkan busa yang lebih banyak.
Busa yang lebih banyak membuat sugesti bahwa pakaian yang dicuci akan lebih bersih.
"Jadi tipikal limbah sisa detergen di Indonesia itu kebanyakan menggunakan tipe hard detergen dengan kadar yang keras. Ditambah lagi orang Indonesia percaya detergen itu harus ada busa yang sifatnya keras," kata Isnawa di Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2018).
Isnawa menjelaskan, Balai Sertifikasi Industri dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah mengeluarkan aturan Standar Nasional Indonesia 4594 tahun 2010 tentang detergen bubuk.
Baca juga: Kali Sentiong Tercemar, DKI Harap Ada Regulasi soal Penggunaan Detergen
Aturan itu mengatur empat poin yakni kadar pH larutan 1,0 persen pada deterjen harus berada diantara angka 9,5 sampai 11, bagian tidak larut dalam air maksimal 10 persen, kadar surfactan minimal 14 persen, kadar biodegradasi surfactan minimal 80 persen, dan kandungan fosfat maksimal 15 persen.
Menurut Isnawa, negara-negara maju seperti Jepang dan Australia telah menggunakan soft deterjen yang tidak mengandung fosfat. Tipe detergen itu tidak akan mengeluarkan buih busa.
"Bahan detergen di Indonesia ini hard detergen. Kalau kita bandingkan dengan negara-negara maju, mereka sudah menggunakan yang namanya soft detergen di mana tidak ada kandungan fosfat," kata Isnawa.
"Sedangkan kita masih menggunakan batasan-batasan pada detergen yang digunakan, sehingga pasti akan menghasilkan busa dan biasanya tidak ramah lingkungan," lanjut dia.
Baca juga: Anies Sebut Busa Kali Sentiong dari Detergen Limbah Rumah Tangga
Oleh karena itu, pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta berencana menetapkan regulasi yang mengatur penggunaan detergen yang lebih ramah lingkungan.
"Harapannya mungkin nantinya deterjen yang ada di Jakarta bisa lebih ramah lingkungan. Jika deterjen tetap menghasilkan busa, tetapi harus berdampak positif terhadap lingkungan," kata Isnawa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.