Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Bus "Ngetem" di Stasiun Palmerah Dibatasi, Begini Kondisinya

Kompas.com - 03/01/2019, 15:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan yang sering terjadi di daerah Stasiun Palmerah membuat Lurah Gelora Mediawati bertemu dengan pihak PT Transjakarta membahas lahan parkir bus pengumpan transjakarta di sekitar Stasiun Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, belum lama ini.S

Pertemuan tersebut untuk menemukan solusi jangka pendek dengan membatasi jumlah bus pengumpan yang terparkir di sana.

Baca juga: Kurangi Macet, PT Transjakarta Batasi Bus Ngetem di Stasiun Palmerah

"Transjakarta sudah menghadap saya. Jadi untuk tindak lanjutnya dalam jangka pendek, mereka konsisten yang ngetem dua bus saja. Enggak boleh lebih dari itu," kata Mediawati kepada Kompas.com, Rabu (2/1/2019).

Reza selaku petugas bus pengumpan transjakarta di daerah Stasiun Palmerah membenarkan hal tersebut.

"Kalau enggak salah (imbauan) itu sudah kurang lebih dua mingguan," katanya saat ditemui di lokasi pada Kamis (3/1/2019).

Reza menyebutkan, saat ini mereka sedang mengusahakan agar bus yang terparkir di lokasi tersebut tidak sampai tiga bus.

"Kalau dari kami sendiri, kadang kami enggak sampai tiga (bus), itu tiga yang depan langsung (diperintahkan) jalan," jelasnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis siang, sempat didapati tiga bus terparkir di lokasi.

Tiga bus ini terparkir selama dua sampai tiga menit. Kemudian Reza memerintahkan bus paling depan untuk segera berangkat dari lokasi.

Sesekali juga terlihat bus transjakarta berwarna oranye yang sekadar menurunkan penumpang kemudian langsung melewati halte tanpa menunggu penumpang terlalu lama.

Hadi Pramono, seorang pedagang mi ayam yang berada di trotoar tempat bus berhenti mengatakan, ia masih sering melihat tiga bus pengumpan transjakarta terparkir di sini.

Baca juga: Melihat Jalan di Sekitar Stasiun Palmerah yang Semrawut

"Setiap hari masih begini (tiga bus antre)," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Rian, salah satu pedagang bakso yang berjualan tak jauh dari lokasi tersebut.

"Sering. (Waktunya) enggak tentu, Mas, kadang 4- 5 menit, (bahkan) kalau enggak ada petugas (kepolisian) bisa sampai 10 menit," jelasnya.

Namun Rian mengungkapkan, ketika terjadi kemacetan, bus-bus tersebut diinstruksikan untuk segera keluar lebih cepat dari lokasi parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com