Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Kematian Bripka Matheus karena Bunuh Diri

Kompas.com - 04/01/2019, 20:13 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolresta Depok,Kombes Pol Didik Sugiarto memastikan tewasnya Bripka Matheus di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Senin (31/12/2018) lalu karena bunuh diri .

“Bripka Matheus meninggal karena bunuh diri. Luka tembak menyebabkan jaringan otak bagian atas rusak dan mengakibatkan kematian oleh senjata (pistol) miliknya sendiri,” ujar Didik di Polresta Depok, Jumat (4/1/2019).

Didik mengatakan, Senjata Sig Sauer yang dipakai oleh Matheus untuk menembakkan peluru ke kepalanya merupakan senjata organik polri yang dipinjam korban.

Baca juga: Polisi Belum Temukan Proyektil Penyebab Kematian Bripka Matheus

Hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menyebutkan senjata Sig Sauer yang dimiliki Matheus dalam kondisi baik.

“Saat dilakukan swap terhadap barang bukti Sebo yang ditemukan dipakai oleh Matheus. Kemudian, tangan sebelah kiri maupun tangan sebelah kanan, dan punggung kanan tangan Matheus ditemukan mengandung Gunshot Residue (GSR) atau residu tembakan,” ujar Didik.

Didik mengatakan, hasil kesimpulan penyebab kematian Matheus dikumpulkan jadi satu dengan hasil Puslabfor tersebut.

Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan penyidik untuk menentukan kesimpulan penyebab kematian Matheus.

“Berdasarkan olah TKP yang dilakukan gabungan dengan tim labfor, tim Gegana, tim INAFIS yang ditemukan senjata milik korban,” ujar Didik.

Baca juga: Polisi yang Dikirimi SMS Maaf oleh Bripka Matheus Diperiksa Polda

Kedua, di TKP ditemukan properti milik korban, antara lain sepeda motor yang tersandar baik di samping korban, dan dua ponsel tersimpan di saku jaket.

“Kemudian Dompet yang berisi identitas dan uang ini tersimpan juga di saku celana. Di sekitar TKP tim penyidik juga menemukan rekaman CCTV di sebuah rumah yang merekam seseorang diduga korban melintas dari jalan Masjid Darul Jannah menuju TKP yang waktunya menjelang kematian korban,” ujar Didik.

Kemudian di TKP tim melakukan rekonstruksi aktivitas korban menjelang tergeletak di TKP dan tim memeriksa sebanyak 14 saksi.

“Dari hasil penyelidikan ini, gelar perkara dengan berdasarkan beberapa alat bukti yang dikumpulkan antara lain, keterangan saksi sebanyak 14 saksi kemudian alat bukti surat visum dan hasil labfor forensik, dan juga alat bukti petunjuk penyidik menyimpulkan bahwa Bripka Matheus meninggal akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh Bripka Matheus sendiri,” ujar Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com