DEPOK, KOMPAS.com - Lima hari setelah Bripka Matheus ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala di parkiran Tamam Pemakama Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Senin (31/1/2019) lalu, misteri penyebab kematian anggota Polres Depok itu akhirnya terungkap. Pihak kepolisian memastikan, Bripka Matheus tewas karena bunuh diri.
“Bripka Matheus meninggal karena bunuh diri. Luka tembak menyebabkan jaringan otak bagian atas rusak dan mengakibatkan kematian oleh senjata (pistol) miliknya sendiri,” kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sugiarto di Polresta Depok, Jumat (4/1/2019).
Baca juga: Polisi Pastikan Kematian Bripka Matheus karena Bunuh Diri
Berikut sejumlah fakta yang menjadi bahan pertimbangan penyidik untuk menentukan penyebab kematian Matheus:
1. Luka tembak di kepala
Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluarkan hasil penyelidikan forensik atas jenazah Bripka Matheus. Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan, korban tewas dengan luka tembak.
"(Ada) luka tembak, tembus di kepala," kata Edi kepada wartawan, Selasa lalu.
2. Senjata dalam kondisi baik
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan penyidik, polisi menemukan senjata api jenis Sig Sauer di samping kiri korban. Kapolresta Depok, Didik Sugiarto mengatakan, senjata Sig Sauer tersebut merupakan senjata organik polri yang dipinjamkan kepada korban.
“Hasil Laboratorium forensik Polri dan juga alat bukti petunjuk, penyidik menyimpulkan bahwa Bripka Matheus meninggal akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh Bripka Matheus sendiri dengan cara menembakkan senjata ke arah pelipis kanan dan akhirnya tembus ke dahi kiri atas. Luka tembak ini mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Didik.
Baca juga: Anggota Polres Depok Bripka Matheus Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Polisi
Dari hasil pemeriksaan Puslabfor Polri saat olah TKP, senjata Sig Sauer yang dipegang Matheus dalam kondisi baik.
“Saat dilakukan swap terhadap barang bukti sebo yang ditemukan dipakai oleh Matheus. Kemudian, tangan sebelah kiri maupun tangan sebelah kanan, dan punggung kanan tangan Matheus ditemukan mengandung Gunshot Residue (GSR) atau residu tembakan,” ujar Didik.
3. Tak ada barang hilang
Didik mengatakan, tidak ada barang yang hilang di lokasi tewasnya Matheus. Barang milik Matheus seperti sepeda motor, dua ponsel, dan dompet berisi identitas anggota polisi masih utuh di lokasi kejadian.
“Motor terparkir rapi di samping korban, dua ponsel disaku jaket, dompet yang berisi identitas dan uang ini masih tersimpan di saku celana korban,” ucap Didik.
Tim penyidik telah memeriksa kamera CCTV yang merekam Bripka Matheus saat mengendarai sepeda motor sendirian melintas dari Jalan Masjid Darul menuju TPU Mutiara pada Senin sore yang menjadi lokasi dia bunuh diri.
4. Keterangan 14 Saksi
Didik juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan rekonstruksi aktivitas korban menjelang tewas dan memeriksa 14 saksi. Sejumlah petunjuk yang ditemukan polisi mengindikasikan upaya bunuh diri Matheus.
"Pemeriksaan sudah maksimal dengan memeriksa 14 saksi, kemudian hasil visum, hasil Puslabfor, terus kemudian petunjuk berupa CCTV, terus penyidik melakukan gelar perkara," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.