Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 8 Tahun Korban Tsunami Anyer, Bertahan di Reruntuhan Kayu 6 Jam

Kompas.com - 08/01/2019, 19:59 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Revan (8) tampak begitu gembira bermain dengan Aditia (13) di sebuah ruangan kecil salah satu kompleks perkantoran di Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).

Tak tampak sedikitpun kesedihan dari wajah bocah yang baru mengalami langsung musibah dalam hidup mereka itu.

Revan dan Aditia merupakan korban tsunami yang meluluhlantakkan rumah mereka di Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) lalu.

Baca juga: Kasus Korban Tsunami Bayar Rp 17 Juta di RSKM Dilimpahkan ke Polda Banten

Tak hanya merenggut tempat tinggal, Revan dan Aditia kehilangan ibu dan anggota keluarga lainnya.

Tante Revan, Syariah mengatakan, bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu masih bisa menceritakan kejadian yang menimpanya.

Pada Sabtu malam, Revan tengah tertidur. Namun tanpa disadari, tsunami menerjang rumah mereka.

Revan langsung sadar bahwa dia tengah tergulung ombak. Dengan sekuat tenaga bocah itu meraih apapun yang membuatnya tidak tenggelam.

Revan merangkak ke sebuah batu, tapi gelombang besar kembali menyapunya hingga tak sadarkan diri.

Revan dan Aditia, dua bocah korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu  (22/12/2018). Revan dan Aditia kini sudah bisa menjalani hidup seperti orang normal lainnya, meskipun  masih ada rasa trauma dari kedua bocah itu jika mengingat kejadian yang merenggut ibu dan anggota keluarga mereka, Selasa (8/1/2019).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Revan dan Aditia, dua bocah korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018). Revan dan Aditia kini sudah bisa menjalani hidup seperti orang normal lainnya, meskipun masih ada rasa trauma dari kedua bocah itu jika mengingat kejadian yang merenggut ibu dan anggota keluarga mereka, Selasa (8/1/2019).

Saat sadar, Revan mengetahui dirinya terperangkap di dalam reruntuhan kayu dan batu bekas tsunami.

Bocah itu berusaha meminta tolong hingga enam jam kemudian bantuan datang untuk menyelamatkannya.

"Anak saya yang menemukan. Terdengar suara 'ayah, ayah', pas di bawah dia. Kalau orang Lampung kan bisa panggil abang dari emaknya ayah. Terus tangannya bergerak di puing-puing, lalu dibongkarlah langsung," ujar Syariah saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa.

Pasca-kejadian, Revan masih mencari-mencari ibunya. Berselang beberapa hari, keluarga mendapat kabar bahwa ibu Revan telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Korban Tsunami Bayar Rp 17 Juta, Dinkes Cilegon Sebut Sudah Sesuai Prosedur

"Saat diumumkan di masjid, Revan bilang 'itu kan Emak Revan'. Saya bilang enggak apa-apa. Terus dia bilang 'oh enggak apa-apa, emak udah di surga sama bapak'," ujar Syariah menirukan perkataan Revan.

Ayah Revan sudah lebih dulu meninggal dunia karena sakit.

Syariah mengatakan, sejak kejadian itu, Revan jadi sulit tidur jika tidak ada yang menemani.

Bocah penyuka olahraga itu masih trauma jika tidur sendiri, masih teringat dengan kejadian yang merenggut nyawa ibunya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com