JAKARTA, KOMPAS.com- Upaya pencarian black box berisi cockpit voice recorder pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 yang jatuh di perairan Karawang kembali dilanjutkan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi menggandeng Pushidros TNI Angkatan Laut dalam upaya pencarian lanjutan yang ditandai dengan pelepasan KRI Spica di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019) kemarin.
"Agenda utama kita dua, kita mencari CVR dengan bantuan dari KRI Spica, karena ada beberapa peralatan yang dimiliki spesifik oleh mereka. Kami minta bantuan dari TNI AL untuk mendukung pencarian," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.
Kepala Pushidrosal Laksamana Muda Harjo Susmoro mengaku optimistis dapat menemukan black box berisi CVR. Sebab, area pencarian sudah dilokalisir di area seluas 5x5 meter persegi.
Baca juga: Ini Kecanggihan KRI Spica yang Dikerahkan Cari Black Box Lion Air
Apalagi KRI Spica mempunyai teknologi magnetometer yang bisa mendeteksi logam yang tertimbun hingga kedalaman 60 meter.
Teknologi lain yang dimiliki KRI Spica seperti multi-beam echo sounder, side-scan sonar, dan sub-buttom profiling juga akan dioptimalkan dalam proses pencarian.
"Kemudian dipandu lagi dengan magnetometer itu seharusnya secara teoritis harusnya bisa ketemu kecuali Allah menghendaki yang lain," ujar Harjo.
Kendati demikian, proses pencarian kali ini berkejaran dengan waktu. Sebab, usia hidup baterai black box diprediksi tinggal 15 hari lagi. Bila 15 hari itu terlewati, sinyal black box akan menghilang.
Baca juga: Baterai Black Box Lion Air Hanya 90 Hari, Pencariannya Maksimal hingga 15 Hari ke Depan
Soerjanto menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mengangkat bagian tubuh korban bila ditemukan di area pencarian.
Ia menduga, selama ini bagian-bagian tubuh itu tersembunyi di balik serpihan-serpihan bangkai pesawat.
"Karena kan ketutup sama serpihan-serpihan itu kemungkinan besar enggak terlihat. Nanti kalau serpihan itu kita buka, kalau di bawah ada bagian-bagian human remain tentu juga nanti kita angkat," ujar Soerjanto.
Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.
Total ada 125 jenazah korban jatuhnya pesawat yang teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin yang menaiki pesawat naas tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.