Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Satpol PP Disebut Kerap Kucing-kucingan dengan PKL Tanah Abang

Kompas.com - 09/01/2019, 17:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat Santoso mengatakan, banyak orang mengadu nasib menjadi pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Mereka biasanya menggelar lapak dagangan di trotoar samping Stasiun Tanah Abang.

Santoso menyebut, pergerakan para PKL membereskan lapak dagangan di trotoar lebih cepat dibandingkan petugas yang akan melakukan penertiban.

Baca juga: Pedagang Puas Berjualan di Skybridge Tanah Abang

Oleh karena itu, situasi "kucing-kucingan" antara petugas dan para PKL tidak dapat dihindari.

"Kalau PKL yang kucing-kucingan perlu dipahami bahwa Pasar Tanah Abang adalah pasar terbesar di Asia Tenggara. Setiap saat, orang itu ingin masih mengadu nasib berjualan di sana," kata Santoso di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).

Menurut Santoso, ada dua tipe PKL yang berjualan di trotoar Tanah Abang.

Baca juga: PKL Masih Kucing-kucingan dengan Satpol PP di Skybridge Tanah Abang

Pertama, mereka adalah pedagang baru yang belum memiliki lokasi tetap untuk berjualan.

Tipe kedua adalah mereka yang telah memiliki kios berupa toko, lalu memperlebar dagangannya hingga ke trotoar.

"Tidak kita pungkiri masih ada pedagang yang tidak mempunyai lokasi, tetapi di luar dari itu ada juga pedagang yang sudah punya kios-kios, posisinya strategis lalu menambah barang dagangannya dengan cara menempatkan dagangannya di trotoar," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Jakpus Sebut PKL yang Duduki Trotoar Tanah Abang Terorganisasi

Santoso mengakui keberadaan PKL cukup mengganggu para pejalan kaki. Sehingga, pihaknya melakukan penyisiran setiap hari di kawasan Tanah Abang.

"Itu memang mengganggu. Kita selalu melakukan penyisiran setiap hari," kata Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com