Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif

Kompas.com - 10/01/2019, 07:57 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, Jakarta Selatan, dilempari bom molotov.

Peristiwa itu berlangsung pada Rabu (9/1/2019) dini hari pukul 00.55.

Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kasus ini, hanya saja ada bekas hangus ledakan di tembok bagian belakang rumah Laude.

Berikut 4 fakta pelemparan bom molotov di kediaman Laode yang dirangkum Kompas.com.

GTKP bom molotov di Jalan Kalibata Selatan No.42.c, Jakarta SelatanKOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI GTKP bom molotov di Jalan Kalibata Selatan No.42.c, Jakarta Selatan

1. Dilempari bom dua kali

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ada dua bom molotov yang dilemparkan ke kediaman Laode.

"Jadi di kediaman Pak Laode ada bom molotov. Ada dua botol isinya bahan bakar, ada dua biji yang dilemparkan," ujar Argo Rabu siang.

Baca juga: Polisi: Dua Bom Molotov Dilemparkan ke Rumah Wakil Ketua KPK

Argo menyebutkan, kedua bom tersebut ditemukan dalam kondisi yang berbeda. Satu bom ditemukan dengan kondisi masih utuh dan yang satunya lagi dalam kondisi sudah meledak.

"Pada pelemparan pertama, barang bukti yang dilempar terkena tembok lalu jatuh di lantai 1 tapi tidak terbakar, sedangkan pada pelemparan kedua, barang bukti tidak pecah," ujar Argo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan Ratna Sarumpaet resmi ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus penyebaran hoaks pada Jumat (5/10/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan Ratna Sarumpaet resmi ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus penyebaran hoaks pada Jumat (5/10/2018).

2. Pelaku dua orang berboncengan sepeda motor

Argo mengatakan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, terlihat dua orang berboncengan dengan sepeda motor dan mengenakan helm full face di sekitar rumah.

Dari arah sebelah kiri rumah Laode, salah seorang pelaku melemparkan bom molotov sebanyak dua kali.

Baca juga: Rumah Dua Pimpinan Diteror, KPK Bahas Keamanan Semua Pegawai

3. Sempat terdengar bunyi pecahan gelas

Seorang saksi bernama Suwarni menyatakan dia sempat mendengar bunyi seperti pecahan gelas dari rumah Wakil Ketua KPK tersebut.

"Malam saya dengar suara preng gitu, kayak suara gelas pecah. (Kejadiannya) jam 00.30 atau jam 01.00," kata Suwarni saat ditemui Kompas.com, Rabu siang.

Namun ketika itu Suwarni tidak melihat ke lokasi kejadian dan melanjutkan aktivitas memasaknya.

Barulah pada pagi harinya ia mendapat informasi dari Bambang supir Laude bahwa rumah wakil ketua KPK tersebut dilempari bom molotov.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif berikan Keteangan kepada media di depan kediamannya di Kalibata Selatan, Jakarta Selatan Pada Rabu (8/1/2019)KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Wakil Ketua KPK Laode M Syarif berikan Keteangan kepada media di depan kediamannya di Kalibata Selatan, Jakarta Selatan Pada Rabu (8/1/2019)

4. Salah satu bom ditemukan dalam kondisi menyala

Laode mengaku menemukan sebuah bom molotov di belakang rumahnya dalam keadaan menyala.

"Pagi-pagi itu, subuh-subuh ketika sopir datang, (bom molotov) masih nyala sumbunya," kata Laode saat ditemui wartawan di depan rumahnya, Rabu malam.

Laode M Syarif juga mengatakan, dirinya bersama anggota keluarga lain tengah berada di rumah saat peristiwa teror bom molotov terjadi pada Rabu dini hari. 

"Keliatannya itu (peristiwa) jam 00.55 menurut kamera CCTV sekitar jam 1 pagi. Kami lagi di rumah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com