JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menyatakan, Depo MRT Fase II tidak akan didirikan di lahan pembangunan Stadion BMW di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
"Mestinya tidak (ada depo), karena pembangunan kawasan yang ada stadionnya itu kan sudah diputuskan, jadi enggak mungkin digabung bersamaan dengan depo," kata Dwi di Depo LRT Kelapa Gading, Kamis (10/1/2019).
Dwi menuturkan, kawasan Stadion BMW tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk menampung Depo MRT Fase II.
Baca juga: JICA Belum Setujui Pemindahan Depo MRT ke Stadion BMW
Ia menyebut, Depo MRT membutuhkan lahan seluas 12 hektar, sementara kawasan Stadion BMW hanya seluas 25 hektar.
"Kalau 12 (hektar) itu diambil buat depo, berarti tinggal 13 hektar, cukup enggak untuk stadion dan kawasan lainnya? Kan enggak cukup," ujar dia.
Ia melanjutkan, Depo MRT Fase II tidak dibangun di lahan tersebut karena depo merupakan objek vital yang tidak boleh berada di kawasan yang ramai pengunjung.
"Enggak mungkin depo itu dibangun di sana karena depo itu objek vital nasional, ga mungkin dicampur dengan crowd. Nah akhirnya nanti terserah MRT atau JICA mau apakah tetap di Kampung Bandan atau di tempat lain," kata dia.
Baca juga: Januari Ini, Groundbreaking MRT Fase II
Kendati demikian, ia menyebut kawasan Stadion BMW tetap membutuhkan fasilitas transportasi berupa stasiun MRT untuk memudahkan akses bagi para pengunjung.
Adapun pembangunan Stadiom BMW rencananya akan dimulai pada akhir Maret 2019 mendatang dan ditargetkan rampung pada 2021.
Sebelumnya, Depo MRT Fase II rencananya dibangun di lahan Stadion BMW karena ada lahan di Kampung Bandan yang sedianya menjadi letak Depo MRT Fase II bermasalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.