Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pembangunan Taman Maju Bersama dengan RPTRA...

Kompas.com - 11/01/2019, 08:04 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

5. Jalan Tanjung Barat, Pasar Minggu

6. Jalan Waru, Kelurahan Kebagusan

7. Jalan Gintung, Kelurahan Tanjung Barat 

8. Jalan Camat Gabun, Kelurahan Lenteng Agung

9. Jalan Poncol Pusdiklat PLN, Kelurahan Ragunan

Pada 2018, Pemprov DKI telah memiliki rencana membangun 10 Taman Maju Bersama. Namun, tiga di antaranya gagal lelang sehingga tidak bisa dieksekusi.

Tiga Taman Maju Bersama yang gagal dibangun berada di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Dinas Kehutanan akan kembali menganggarkan pembangunan tiga taman itu dalam APBD 2019.

Baca juga: Bangun 7 Taman Maju Bersama, Pemprov DKI Ingin Perkuat Interaksi Warga

Anggaran 1 taman Rp 1 miliar

Yuswardi menyampaikan, pembangunan satu Taman Maju Bersama di Jakarta Selatan dianggarkan sekitar Rp 1 miliar. Anggaran itu berasal dari APBD DKI Jakarta 2019.

"Anggarannya sekitar Rp 1 miliar (untuk) satu lokasi. Kalau sembilan, berarti sekitar Rp 9 miliar," ucapnya.

Pembangunan sembilan Taman Maju Bersama itu masih dalam tahap perencanaan. Pembangunan taman ini ditargetkan rampung Agustus 2019.

"Gubernur, kan, maunya Agustus, nanti kami usahakan. Sekarang lagi tahap perencanaan dulu. Agustus penginnya sudah selesai, makanya kami lagi kerja keras," kata Yuswardi.

Baca juga: Menyoal Konsep Taman Maju Bersama yang Jadi Janji Kampanye Anies-Sandi

Libatkan warga

Yuswardi menyampaikan, pembangunan sembilan Taman Maju Bersama di Jakarta Selatan masih dalam tahap perencanaan.

Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan melibatkan warga setempat untuk merencanakan taman maju bersama ini.

Dengan demikian, taman maju bersama di tiap lingkungan permukiman akan memiliki tema yang berbeda.

"Kami undang penduduk sekitar situ, kami mau bangun taman, kami tanya mau ada apaan di lokasi itu. Jadi, dari sembilan lokasi itu pasti beda-beda temanya," ujar Yuswardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com