JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur memberikan pendampingan psikologi dan konseling terhadap tiga orang anak yang mengalami kekerasan di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kasudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur Fetty Fatimah mengatakan pendampingan ini akan ditangani petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Tadi sudah kami lakukan ya pendampingan, sekarang sudah ditangani. Kami hanya melakukan monitoring saja, memberikan semangat kepada korban dan menemui yang bersangkutan," ujar Fetty kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).
Baca juga: Polisi Akan Visum 3 Anak yang Alami Kekerasan di Bidara Cina
Saat berkunjung, Fetty menuturkan ada satu dari tiga anak yang mengalami trauma cukup berat.
"Kalau saya lihat tadi ada satu anak dari tiga anak itu yang laki-laki itu kan lumayan parah. Traumanya lebih besar. Ini yang kita upayakan bagaimana anak ini traumanya bisa cepat hilang," tuturnya.
Ia berharap, kejadian ini menjadi shock therapy bagi pelaku maupun masyarakat lainnya untuk enggan melakukan kekerasan terhadap anak.
"Nanti akan kita lihat dulu. Kejadian ini adalah shock therapy, bukan hanya untuk pelaku tapi untuk semua bahwa ada undang-undang peraturan yang melindungi anak. Anak harus disayang, kita sebagai orangtua harus berikan kasih sayang," tutup Fetty.
Baca juga: KPAI Gandeng Dinsos Pulihkan Trauma 3 Anak di Bidara Cina yang Alami Kekerasan
Sebelumnya, seorang ibu bernama Siti Rohayati (34) melaporkan tetangganya sendiri.
Hal ini dilakukan lantaran Siti tak terima anaknya yang berusia lima tahun disentil oleh pelaku.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/1/2019) lalu, saat korban yang berinisial JUN tengah bermain bersama dua orang temannya, yaitu F (4) dan S (4) di depan rumah pelaku di Jalan Sensus IVD RT 08/14 Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur sekira pukul 16.00 WIB.
Ketiganya kemudian melihat bunga berwarna merah muda yang halaman rumah pelaku. Ketiganya pun tertarik dan langsung memetiknya.
"Saat memetik, ternyata dilihat pemilik rumah. Anak kami sudah mencoba mengembalikannya, namun malah disentil berkali-kali di muka dan telinga," ucap Siti saat ditemui awak media, Rabu (9/1/2019).
Atas kejadian ini, ketiga anak tersebut menjadi trauma hingga enggan untuk keluar rumah dan bermain seperti biasanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.