BOGOR, KOMPAS.com - Suasana berkabung tengah menyelimuti SMK Baranangsiang, Kota Bogor. Salah satu murid berprestasi di sekolah itu tewas.
Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), siswi kelas XII Jurusan Busana itu menjadi korban penusukan oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
Noven, begitu ia disapa, meregang nyawa di sebuah gang, di sekitar Jalan Riau, Baranangsiang. Sebilah badik tertancap di dada bagian kirinya.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/1/2019) sore, ketika Noven hendak pulang ke kosannya usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.
Kepergian Noven secara mengejutkan itu membuat seluruh teman sekolah dan guru-gurunya terpukul, termasuk sahabatnya Vanessa Aurelia (17).
Baca juga: Kronologi Penusukan Noven, Siswi SMK di Bogor
Tak banyak yang tahu jika gadis kelahiran Bandung 1990 ini bercita-cita ingin menjadi seorang desainer. Kecintaan Noven di bidang fashion itu memang sudah lama sekali.
Bahkan, Noven berkeinginan membuat butik sendiri seusai lulus sekolah nanti.
"Noven mau jadi desainer. Lulus dari sekolah, dia mau bikin butik usaha dia sendiri, mau langsung kerja," kata Vanessa, saat ditemui usai aksi Doa Bersama Untuk Noven, Kamis (10/1/2019).
Kedekatan mereka berdua memang sudah terjalin cukup lama, meski keduanya berbeda jurusan. Baik Vanessa maupun Noven sama-sama sudah cukup mengenal karakter satu sama lain.
Di mata Inoy, panggilan akrab Vanessa, sosok Noven adalah perempuan yang dewasa. Inoy banyak belajar dari Noven.
"Anaknya dewasa. Noven itu enggak suka marah. Dia kalau kesal sama orang itu dipendam," ucapnya.
Selain satu sekolah, mereka berdua juga satu kos. Tak heran jika masing-masing dari mereka menjadi tempat curhat.
Vanessa mengungkapkan, curhatan terakhir Noven kepada dirinya adalah mengenai hubungan asmaranya.
Kata Vanessa, Noven sempat berpacaran dengan adik kelasnya. Tapi hubungan tersebut tidak berlangsung lama.
"Terakhir yang diobrolin itu, Noven putus. Pacarannya baru sebulan. Putusnya karena nggak boleh sama ayahnya pacaran," sebutnya.