Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Penumpang KRL Manggarai-Bogor Dilecehkan Kakek 71 Tahun

Kompas.com - 11/01/2019, 20:01 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan penumpang kereta rel listrik (KRL) berinisial AD (19) menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria paruh baya, Teguh Untung Nugroho (71) pada Jumat (11/1/2019).

VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, pelaku mengambil gambar bagian tubuh korban menggunakan sebuah ponsel.

Baca juga: Penyintas Pelecehan Seksual di KKN UGM Tolak Visum et Repertum, Ini Alasannya

"Pelaku mengambil foto bagian tubuh korban dan korban tidak terima," ujar Eva kepada Kompas.com, Jumat.

Eva menjelaskan, kejadian berawal saat korban naik KRL dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bogor.

Saat perjalanan, korban melihat pelaku yang memiliki gelagat mencurigakan.

Tak berselang lama, korban melihat pelaku tengah mengambil gambar bagian tubuhnya.

Korban melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan kereta. Kemudian petugas menurunkan pelaku dan korban di Stasiun Pasar Minggu untuk dimintai keterangan.

Petugas memeriksa ponsel pelaku dan ditemukan foto bagian tubuh korban di dalam ponsel tersebut.

Meski pelaku mengakui perbuatannya, korban enggan untuk melanjutkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Pelaku hanya menandatangani surat pernyataan di atas materai yang berisi tidak akan mengulangi perbuatannya.

Eva mengatakan, pihaknya menyayangkan korban yang enggan untuk melaporkan pelaku ke jalur hukum.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Dugaan Pelecehan Mahasiswi di UGM, Rektor UGM Datangi Ombudsman hingga Wartawan Balairung Diperiksa Polisi

"Kami dari sisi operator sarana juga tidak bisa melanjutkan ke pihak berwajib satu arah, harus ada laporan korban," ujar Eva.

"Intinya, kami mengajak pengguna jasa agar mau melanjutkan kasus-kasus kriminal yang tertangkap di KRL atau stasiun untuk melanjutkan ke pihak berwajib agar pelaku mendapatkan efek jera," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com