BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku dicecar 15 pertanyaan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor terkait pemeriksaannya soal pose satu jari dalam kegiatan calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Yayasan Al Ghazali, Bogor.
Bima mengatakan, salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Bawaslu adalah soal kedatangannya ke acara tersebut.
Baca juga: Bima Arya Diperiksa Bawaslu Terkait Pose Satu Jari dalam Acara Maruf Amin di Bogor
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, maksud kedatangannya ke Yayasan Al Ghazali yang dihadiri oleh Ma'ruf Amin itu untuk memenuhi undangan dari yayasan tersebut.
"Tadi sudah saya jelaskan ke teman-teman Bawaslu. Saya juga sampaikan, saya datang atas nama pribadi, hari itu juga hari libur, tidak dalam hari kerja," ungkap Bima di kantor Bawaslu, Jumat (11/1/2019).
Dirinya menjelaskan, saat ia tiba di lokasi, ia diminta untuk duduk di samping Ma'ruf Amin.
Sambung Bima, di saat itu juga, secara spontan teman-teman wartawan menanyakan maksud dan tujuan kedatangan dirinya dalam acara itu.
"Ketika ditanya (tujuan kedatangan saya), secara refleks saya menyebutkan hanya satu. Dan ketika menyebutkan itu disertai dengan penekanan, penguatan makna secara simbolis, itu barangkali yang ditafsir macam-macam," jelas dia.
Baca juga: Lokasi Penusukan Siswi SMK di Bogor Dikenal Rawan, Bima Arya Janji Tertibkan
Dia pun mengapresiasi langkah Bawaslu Kota Bogor yang secara profesional telah memanggilnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.