Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batalnya Pembangunan Depo MRT Fase II di Kampung Bandan

Kompas.com - 14/01/2019, 09:53 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta belum memutuskan lokasi pembangunan depo MRT Jakarta fase II.

Sedianya, depo direncanakan dibangun di Kampung Bandan, Jakarta Utara.

Lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu telah disepakati menjadi lokasi depo MRT fase II sejak Maret 2017.

Baca juga: Pelaku UMKM Akan Diseleksi untuk Berjualan di Stasiun MRT Jakarta

Namun, masalah muncul ketika PT KAI menyatakan lahan tersebut telah dikontrak oleh pihak lain.

Dengan demikian, lahan di Kampung Bandan tak bisa digunakan untuk pembangunan depo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian membatalkan pembangunan depo di Kampung Bandan.

Baca juga: Lokasi Depo Belum Diputuskan, Groundbreaking MRT Jakarta Fase II Tetap Januari Ini

Menurut Anies, status lahan yang bermasalah itu menghambat DKI melakukan pembebasan lahan. Padahal, pembangunan MRT fase II akan segera dimulai.

"Kampung Bandan itu lahannya bermasalah. Bersengketa hukum enggak selesai-selesai," ujar Anies, Selasa (4/12/2018).

Rencana depo di Taman BMW yang dibatalkan 

Setelah batal di Kampung Bandan, Pemprov DKI berencana memindahkan depo MRT fase II ke Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.

Anies ingin depo dibangun di atas lahan yang tidak bermasalah.

Baca juga: Batal Bangun Depo, PT MRT Jakarta Bangun Stasiun di Kawasan Taman BMW

Kondisi Stasiun MRT Senayan pada Kamis (18/10/2018).Kompas.com / Dani Prabowo Kondisi Stasiun MRT Senayan pada Kamis (18/10/2018).
"Jadi kami putuskan untuk memilih lahan yang enggak sengketa (Taman BMW)," kata dia.

Taman BMW merupakan lokasi pembangunan stadion yang akan dikerjakan BUMD PT Jakarta Propertindo.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menyatakan, depo MRT fase II tidak akan dibangun di Taman BMW.

Baca juga: 2 Bulan Jelang Operasi, Tarif MRT Jakarta Belum Diputuskan

Taman BMW tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk menampung depo MRT yang membutuhkan lahan 12 hektar, sementara kawasan Taman BMW hanya seluas 25 hektar.

"Kalau 12 (hektar) itu diambil buat depo, berarti tinggal 13 hektar, cukup enggak untuk stadion dan kawasan lainnya? Kan enggak cukup," kata Dwi, Kamis (10/1/2019).

Depo MRT juga tidak dibangun di lahan tersebut karena depo merupakan objek vital yang tidak boleh berada di kawasan ramai pengunjung.

Baca juga: Stasiun MRT Blok M Akan Terhubung dengan Pusat Perbelanjaan

Batalnya pembangunan depo MRT fase II di Taman BMW dibenarkan oleh Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin.

Kamal menyampaikan, lokasi baru pembangunan depo MRT fase II masih dalam kajian. Depo itu kemungkinan dibangun di arah utara Taman BMW.

"Masih menjadi kajian ya, ada beberapa lokasi yang dijadikan opsi. Mungkin di lokasi lebih ke utara untuk menjadi depo," kata Kamal, Minggu (13/1/2019).

Baca juga: Ini Cara MRT Jakarta Penuhi Target Angkut 65.000 Penumpang per Hari

Bangun stasiun di Taman BMW

Meskipun depo batal dibangun di Taman BMW, PT MRT Jakarta akan membangun stasiun di sana.

Kamal menyebutkan, rute MRT fase II yang semula dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Stasiun Kota, akan diperpanjang hingga ke stasiun di Taman BMW, dan dilanjutkan ke depo.

Uji coba persinyalan MRT Jakarta KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Uji coba persinyalan MRT Jakarta
"Di Taman BMW kelihatannya dalam rapat terakhir tidak akan menjadi depo, tetapi mungkin menjadi stasiun," ujar Kamal.

Baca juga: Bayar MRT, LRT, dan Transjakarta Pakai Satu Kartu, Tarif Jadi Lebih Murah

Dwi juga menyampaikan, kawasan stadion BMW tetap membutuhkan fasilitas transportasi berupa stasiun MRT untuk memudahkan akses para pengunjung.

Tak hambat groundbreaking fase II

Kamal memastikan lokasi pembangunan depo yang belum diputuskan tidak akan menghambat target groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan MRT fase II pada Januari ini.

"Fase II ini kami targetkan untuk groundbreaking di bulan ini dari Stasiun Bundaran HI sampai dengan Stasiun Kota. Itu tidak akan terhambat," ujarnya.

Baca juga: PT MRT Produksi 954.000 Tiket Jenis Single Trip dan Multi Trip

Kamal menyampaikan, PT MRT Jakarta akan melakukan feasibility study (FS) baru untuk melanjutkan pembangunan fase II dari Stasiun Kota hingga ke depo melalui stasiun di Taman BMW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com