Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Video Sekelompok Remaja Berkendara Bawa Sajam di Tangsel

Kompas.com - 14/01/2019, 21:45 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang tersebar di media sosial merekam sekelompok warga yang terlihat masih remaja melakukan konvoi menggunakan sepeda motor sambil mengayunkan senjata tajam seperti celurit dan pedang.

Sejumlah keterangan dari pemilik akun yang mengunggah video itu menyebutkan bahwa kejadian tersebut berada di kawasan Anggrek Loka, Graha Raya Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel). 

Baca juga: Matius Palinggi Tewas Dibunuh KKB di Nduga dengan Sajam dan Senjata Api

Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan membenarkan bahwa video itu diambil di daerah Anggrek Loka.

Namun, Ferdy belum mengetahui apa yang telah diperbuat oleh kelompok anak muda tersebut.

Meski demikian, pihaknya telah mengetahui identitas para pelaku yang akan segera dimintai keterangan.

"Kebetulan saja pada waktu itu melintas, terekam ada di wilayah Tangsel. Tapi datanya sudah ada," ujar Ferdy di Mapolres Tangsel, Senin (14/1/2019).

Dalam video itu, tampak 11 remaja yang menggunakan lima sepeda motor berkendara sambil menutup jalanan yang mereka lalui.

Senjata tajam yang mereka bawa diayun-ayunkan ke depan dan ke belakang. Kata-kata kasar juga terdengar dari salah satu remaja yang ikut konvoi.

Baca juga: 9 Pelaku Tawuran di Depan Season City Ditangkap, Barang Bukti Sajam hingga Narkoba

Kejadian itu direkam pada malam hari. Tidak tampak pengendara lain berada di sekitar kelompok remaja bersenjata itu.

Sepeda motor yang dikendarai kelompok remaja itu juga tidak memiliki pelat nomor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Video gerombolan remaja menenteng celurit dan pedang melintasi kawasan Anggrek Loka, Graha Raya Bintaro, Tangsel, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 0.15 menit itu, tampak para remaja tersebut konvoi dengan sepeda motor. . Mereka berboncengan dua dan tiga, tanpa mengunakan helm. Rata-rata remaja itu diperkirakan masih usia sekolah. Beberapa di antaranya berambut seleher dan memakai peci hitam serta membawa tas gendong. Sedang yang lainnya memakai sweater hitam dan warna. Mereka berteriak sambil mengacungkan sajam ke warga. . Fenomena gerombolan remaja dengan sajam yang melakukan konvoi di jalan raya ini merupakan yang pertama kali di tahun 2019. Belum diketahui asal remaja itu. . Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang menerima kiriman video itu pun mengaku sangat prihatin. Menurutnya, aksi kawanan remaja itu sangat meresahkan, sehingga harus cepat ditindak tegas. . "Laporin ke Polres dong, mudah-mudahan segera diturunkan Tim Vipers. Saya enggak punya nomor HP Kasatreskrim nih," ujar Benyamin saat melihat tayangan video itu, Minggu (13/1/2019) petang. . Ia mengaku telah menghubungi Polres Tangsel dan memberi atensi agar para remaja dalam video itu dapat segera ditindak, sehingga tidak membuat resah warga. . "Saya enggak dapat infonya, tap Tim Vipers Polres Tangsel lagi menelusuri info video tersebut. Mudah-mudahan bukan pelajar Tangsel. Kalau pelajar SMP, mereka akan dikenakan sanksi," tegas Ben, panggilan akrab Benyamin. . Meski demikian, Ben mengaku belum bisa merinci sanksi tersebut, krn para pelaku masih belum berhasil diamankan petugas. . "Tetapi sanksinya itu mulai dari peringatan keras sampai dikeluarkan dari sekolah. Tetapi kalau pelajar SMA/SMK, maka Pemprov Banten yg akan tangani. Saya enggak bisa berpendapat lebih jauh," paparnya. . Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan sdh sejak tiga hari yang lalu mendapat kiriman video remaja konvoi tersebut. . "Sudah 3 hari yg lalu kita dapat video itu. Tim Vipers sedang bekerja. Mohon doanya ya. Enggak ada warga Tangsel yang bertindak bodoh seperti itu. Enggak, mereka cuma pamer," kata Alexander. Sindonews #tangsel #tangsellife #tangerangselatan

A post shared by Tangsel Life (@tangsel.life) on Jan 13, 2019 at 11:35pm PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com