JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Piknik seluas 1 hektar di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, menjadi alternatif baru bagi warga yang ingin berkunjung ke taman dan menikmati udara segar.
Taman ini terletak berdekatan dengan permukiman warga dan sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya Kalimalang.
Suasana asri terasa saat memasuki area yang ditanami berbagai tanaman.
Baca juga: Mengunjungi Taman Piknik, Oase di Tengah Hiruk Pikuk Kalimalang
Di bawah tangga ada kolam berwarna hijau yang merupakan kolam retensi atau kolam resapan.
Di area taman utama ada beberapa pohon tabebuya yang baru ditanam dan juga area eceng gondok di taman sebelah kiri.
Fasilitas lainnya yang disediakan di taman ini adalah adanya toilet, taman bermain anak, tempat sampah, dan area tempat duduk.
Meski baru dibuka, Taman Piknik mulai ramai dikunjungi para pengunjung.
Salah satu pengunjung, Uud (35) mengaku tertarik mengunjungi taman ini karena melihat unggahan di akun instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Taman Piknik, Taman Baru di Jakarta Timur
Di balik keindahan Taman Piknik terdapat kekurangan, yakni bau limbah di ujung taman.
Bau limbah ini berasal dari perbatasan antara Taman Piknik dengan kali yang berada di samping taman tersebut.
Tercium bau yang cukup menyengat lantaran terdapat sejumlah sampah dari dalam kali.
Bau ini juga dikeluhkan sejumlah pengunjung Taman Piknik yang berdatangan.
"Pembuangan limbah harian dari masyarakat masih enggak tertutup. Limbahnya sedikit tercium, jadi mengurangi sedikit dari penilaian," ujar Uud.
Baca juga: Lihat Unggahan Anies di Instagram, Warga Tertarik Kunjungi Taman Piknik
Hal ini lantaran bau limbah sampah yang dinilai cukup mengganggu.
"Tamannya sudah bagus, tetapi bau limbah sampah di ujung sana ganggu juga. Tadi lagi duduk asyik di situ jadi kurang nyaman," kata dia.
Lurah Cipinang Melayu Syahrul Munir mengatakan, bau tersebut berasal dari limbah rumah tangga di sekitar Taman Piknik.
Sampah-sampah tersebut dibuang warga ke dalam aliran Kali Buaran.
Baca juga: Pengunjung Sayangkan Bau Sampah yang Menyengat di Taman Piknik Jaktim
Ia mengatakan, pihaknya akan lebih berupaya mengimbau dan mencegah masyarakat membuang sampah ke dalam kali.
Syahrul menyebut lahan yang kini dijadikan Taman Piknik merupakan lahan kosong yang dulunya kerap dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Ya, intinya baru dibeli oleh Dinas Kehutanan tahun 2015, dan memang pada saat dibeli luasnya 4 hektar, sebagian kurang lebih 1 hektar dibangun Taman Piknik sehingga dari sekian area itu warga tentu karena lahan kosong ya dijadikan tempat pembuangan sampah liar," kata Syahrul.
Sebelum dijadikan Taman Piknik, kata dia, taman ini memang kurang terawat.
Baca juga: Taman Piknik Dibangun di Lahan yang Dulunya Tempat Pembuangan Sampah Liar
"Tahun 2017 akhir proses pengadaan atau pembangunan selesai 2018 awal baru bisa digunakan warga setempat karena memang lokasi strategis dekat dengan pusat ibadah dan pusat pendidikan," ujarnya.
Ia pun berterima kasih kepada Pemprov DKI karena telah mengelola lahan yang kurang terawat hingga menjadi taman yang bisa dinikmati warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.