Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bersih, Kolong Tol Wiyoto Wiyono di Jakut Dipenuhi Sampah Lagi

Kompas.com - 15/01/2019, 14:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolong Tol Wiyoto Wiyono di kawasan Papanggo, Jakarta Utara didapati kembali dipenuhi sampah pada Selasa (15/1/2019) siang.

Padahal, tempat itu pernah bersih dari sampah setelah pembersihan besar-besaran yang dilakukan pada April 2018 lalu.

Baca juga: Jauh dari TPS, Warga Pilih Buang Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono

Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok Basrudin mengatakan, sampah yang menghampar di sana merupakan sampah yang baru dibuang oleh warga, beberapa waktu terakhir.

"Sudah, waktu itu sudah (bersih), itu tuntas banget orang kami sudah serah terima sama PT CMNP dalam keadaan bersih. Bukan (sampah lama), sampah baru, ya itu tadi, bekas bongkaran ada sampahnya juga," kata Basrudin kepada Kompas.com.

Basrudin menuturkan, pembongkaran gubuk-gubuk liar di lokasi itu juga membuat sampah-sampah yang lama terpendam muncul di atas tanah.

Hal itulah yang menurut Basrudin membuat masyarakat kembali tertarik membuang sampahnya di sana.

"Sampah barunya sedikit, cuma sampah bekas bongkaran gubuk-gubuk liar kan banyak sampah pada ngumpet di rumah-rumah mereka," ujar Basrudin.

Sementara itu, Ketua RT 011 RW 08 Papanggo Ujang Johan mengaku tidak mengetahui siapa orang yang membuang sampah di lahan tersebut.

Ia mengatakan, warganya biasa membuang sampah ke TPS Waduk Cincin melalui petugas yang dibayar oleh pengurus RT.

"Kami mau melarang. Dia bukan warga kolong tol, jadi bukan dari warga setempat, dari mana-mana. Tahu-tahu malam, tahu-tahu pagi sudah penuh, enggak tahu buangnya kapan," kata Ujang.

Baca juga: Solusi Banjir di Kolong Tol JORR Menurut Pemkot Bekasi

Dari pengamatan Kompas.com, sampah yang menumpuk di kolong tol didominasi sampah plastik produk makanan dan rumah tangga.

Kendati penuh sampah, tidak tercium bau menyengat di area itu karena sampah sudah mengering.

Area tersebut pernah dibersihkan oleh petugas gabungan pada April 2018 lalu. Saat itu, petugas berhasil mengumpulkan 1.644 ton sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com