Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Ada Pejalan Kaki Jatuh Baru Pemerintah Memperbaiki JPO"

Kompas.com - 15/01/2019, 19:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang melintang di Jalan Medan Merdeka Barat semakin memprihatinkan.

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi pada Selasa (15/1/2019), tiang-tiang penyangga JPO tampak berkarat dan berlubang pada beberapa bagian.

Kondisi serupa juga terlihat pada lempengan besi JPO. Seluruh bagian lempengan besi yang menjadi pijakan pejalan kaki pada bagian tangga dan badan JPO tampak berkarat dan berwarna kecoklatan.

Baca juga: Bak Truk yang Tersangkut di JPO Tol Jakarta-Tangerang Selesai Ditangani Petugas

Saat melintasi badan JPO, suara berisik terdengar setiap saat kaki melangkah.

Getaran dari kendaraan bermotor di bawah JPO juga terasa saat pejalan kaki melintas tepat di bagian tengah JPO itu.

Atap fiber yang melindungi JPO terlihat bolong pada beberapa bagian. Akibatnya, sinar matahari maupun hujan bisa langsung mengenai para pejalan kaki yang melintas.

Tak banyak pejalan kaki yang melintas di JPO itu. Salah satu pejalan kaki bernama Agatha mengaku khawatir setiap kali menggunakan JPO tersebut.

Kendati demikian, ia tak memiliki alternatif pilihan penyeberangan lainnya.

"Takut sih pasti ya. Sudah goyang-goyang juga kan JPO-nya. Tapi mau bagaimana lagi. Saya harus menyeberang untuk naik transjakarta. Kan enggak ada pelican crossing juga. Jadi, satu-satunya cara ya melintas di JPO ini," kata Agatha.

Pendapat yang sama juga diungkapkan pejalan kaki bernama Prasetyo. Ia berharap Pemprov DKI segera memperbaiki JPO itu agar tidak membahayakan pejalan kaki yang melintas.

"Saya sering lari di kawasan Monas, terus menyeberang di jembatan ini. Awalnya sih saya biasa saja ya, tapi lama-lama risih juga ya lihat besi yang sudah berkarat begitu. Tiang-tiangnya juga sudah berlubang kan," ujar Prasetyo.

"Segera diperbaiki saja ya. Walaupun enggak banyak yang lewat jembatan ini, jangan sampai ada pejalan kaki yang harus jatuh dulu baru deh pemerintah memperbaiki," sambungnya.

Dari catatan Kompas.com, kerusakan pada JPO tersebut telah ada sejak Desember tahun lalu.

Padahal, JPO Medan Merdeka Barat merupakan satu dari 40 JPO yang akan diperbaiki oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Baca juga: Pedagang Memanfaatkan Keramaian Pejalan Kaki di JPO untuk Berjualan

Sebelumnya, JPO itu akan diperbaiki menggunakan APBD DKI 2018. Namun, perbaikan gagal dilakukan karena tidak ada vendor yang memenuhi kualifikasi.

Saat itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hans Mahendra mengatakan, proses perbaikan darurat akan tetap dilakukan pada JPO-JPO yang rusak itu.

"Untuk beautifikasi secara massal gagal. Kami akan gunakan satgas untuk perbaikan-perbaikan yang bersifat darurat, (seperti) memperbaiki yang karat-karat dan lubang, serta pengecatan untuk memperlambat laju pengaratan," ucap Hans, November 2018. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com