Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kokain dari Belanda yang Menjerat Steve Emmanuel dan Asisten Ivan Gunawan...

Kompas.com - 17/01/2019, 15:52 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz mengatakan penangkapan tersangka kasus narkoba jenis kokain berinisial AJA adalah pengembangan jaringan kokain internasional dari Belanda.

AJA merupakan asisten presenter Ivan Gunawan. Kasus serupa juga menyeret artis peran Steve Emmanuel.

"Jaringan kokain Belanda ini memiliki beberapa modus, antara lain ada yang menjual langsung di Belanda seperti yang dilakukan oleh Steve," kata Erick kepada wartawan, Kamis (17/1/2019).

Steve Emmanuel ditangkap polisi di lobi kondominium Kintamani RT 001/014, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12/2018). Polisi mengamankan barang bukti 92,04 gram kokain dari Steve.

Baca juga: Polisi: Ivan Gunawan Tidak Tahu Aktivitas Asistennya Selama di Belanda

Dari hasil penyelidikan, polisi mengatakan tersangka Steve mengaku mendapatkan kokain dari Belanda dalam penerbangan ke negara Kincir Angin tersebut pada 11 September 2018.

Modus berbeda dialami oleh AJA yang ditangkap di kamar indekosnya, Jalan H. Najihun, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (14/1/2019). Polisi mengamankan 1 paket serbuk kokain, 2 paket serbuk MDMA dan 1 pil ekstasi.

Dalam kasus AJA, tersangka bertransaksi kokain di Jakarta, bukan di Belanda. Adapun kokain yang didapat dari kurir berdasarkan arahan bandar di Belanda.

Baca juga: Pengakuan Steve Emmanuel Usai Ditangkap dengan Kokain dari Belanda

"Atau pun transaksi di Belanda. Namun barang dibawa oleh jaringan tersebut dari Belanda dan diserahkan di Indonesia kepada pembeli, seperti yang terjadi terhadap AJA," kata Erick.

Saat ini, polisi mengamankan Steve dan AJA di Polres Metro Jakarta Barat. Keduanya masih dalam proses pemeriksaan untuk dilakukan pencarian jaringan lainnya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com