Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko mengemukakan, anggotanya sama sekali tidak terlibat bentrokan di Tanah Abang. Menurut Yani, anggota Satpol PP justru dilempari batu saat berusaha menertibkan PKL di sana.
"Enggak bentrok, Satpol PP lagi tugas penegakan aturan, ditimpain (dilempari batu)," ujar Yani.
Ia menyampaikan, ada beberapa oknum yang menjadi provokator untuk menghalang-halangi Satpol PP melakukan penertiban. Para oknum itu melempar batu ke arah anggota satpol PP hingga mobil operasional satpol PP rusak.
Kasie Ops Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penindakan Satpol PP DKI Jakarta Pusat Santoso menegaskan, kondisi Tanah Abang sudah aman dan kondusif pasca-bentrokan. Pihak Satpol PP bekerja sama dengan aparat Polsek Tanah Abang melakukan penjagaan di kawasan Tanah Abang.
PKL diminta harga kesepakatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan aksi bentrokan itu. Ia mengatakan pihak yang menyerang Satpol PP bereaksi berlebihan. Seharusnya, PKL dapat berbicara dengan cara baik-baik tanpa membuat keributan.
"Sekarang dengan sudah adanya kejadian pelemparan, pemukulan, maka ini sudah menjadi peristiwa hukum yang sudah ditangani juga oleh kepolisian. Kalau saja tidak terjadi seperti itu, bisa dibicarakan baik-baik," kata Anies, Kamis sore.
Baca juga: Anies Minta PKL Tanah Abang Hargai Kesepakatan yang Telah Dibuat
Anies meminta para PKL dapat menerima bahwa tak semua PKL di kawasan itu bisa ditampung di skybridge. Kesepakatan yang sudah ada harus dihargai sehingga tidak menimbulkan masalah baru.
"Selalu ada yang merasa kurang, ya memang tempatnya akan terus kurang, selalu," ujar Anies.
Jika ada petugas Satpol PP di lapangan yang menertibkan tidak sesuai aturan, maka bisa dilaporkan ke pihaknya. Namun, jika petugas sudah menjalankan sesuai prosedur, Anies minta agar tidak perlu ada keributan.
"Jangan petugasnya menjalankan dengan benar, justru mendapatkan reaksi yang berlebihan. Marah, malah jadi masalah," ujar Anies.
Namun, Anies enggan berspekulasi siapa pihak di balik bentrokan itu. Ia mengatakan saat ini, aksi perusakan dan pemukulan sudah ditangani kepolisian.
"Saya akan monitor terus, dan kami akan hormati proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.