JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mencegah peredaran narkoba di lingkungan sekolah dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan sosialisasi dan tes urine.
Pencegahan tersebut melibatkan pengajar, siswa hingga orangtua.
Baca juga: Mantan Kekasih El Chapo Ungkap Kisahnya Terjerumus Perdagangan Narkoba
"Kami akan perketat pengawasan di sekolah terhadap bahaya narkoba, bekerja sama dengan Badan Narkotika Kota, Sudin Pendidikan, komite sekolah, para guru dan OSIS, dan perwakilan orangtua kami libatkan juga untuk pencegahan sekolah dijadikan sarang narkoba," kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, Jumat (18/1/2019).
Keterlibatan orangtua dalam antisipasi narkoba di lingkungan sekolah, lanjut Rustam, dirasa penting karena pencegahan juga harus dimulai dari lingkungan keluarga.
Selanjutnya, pihak sekolah yang melakukan pendekatan lewat sosialiasi.
"Kunjungan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dialog dengan para pelajar tentang bahaya narkoba. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian khususnya dalam hal pencegahan atau preventif," terangnya.
Pencegahan tersebut dilakukan setelah marak temuan dua karyawan sekolah, DL (29) dan CP (30) yang menjadikan laboraturium sebagai gudang narkoba di salah satu sekolah kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (10/1/2019) malam.
Baca juga: Tak Ada Siswa yang Terlibat dalam Kasus Narkoba di Sebuah Sekolah di Jakbar
Dari penangkapan tersebut, polisi mendapati barang bukti enam paket sabu-sabu seberat 355,56 gram, dua timbangan digital, satu alat hisap, dan obat psikotropika golongan IV serta obat daftar G sejumlah 7.910 tablet.
"Domain kami di pencegahan, kalau penindakan di kepolisian," kata Rustam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.