JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengaku optimis kembali merebut kursi DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2019.
Ia mengaku tidak menghiraukan pertanyaan calon presiden Joko Widodo kepada pesaingnya, calon presiden Prabowo Subianto dalam debat perdana Pilpres soal pencalonan mantan napi koruptor di legislatif.
M Taufik adalah salah satu mantan napi koruptor yang dicalonkan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
Baca juga: Pandangan Prabowo soal Kesejahteraan untuk Cegah Korupsi Dinilai Tak Selalu Efektif
"Yakin dong (menang), masa enggak yakin," kata Taufik ketika dihubungi, Jumat (18/1/2019).
Taufik mengaku tak merasa diserang secara pribadi dalam pertanyaan itu.
Ia hanya menganggap Jokowi tidak konsisten.
Baca juga: Timses Jokowi: Blunder, Prabowo Mengamini Korupsi
"Biasa saja saya. Gimana mau terserang, orang kemarin itu (mencalonkan napi koruptor) enggak dilarang, gimana mau terserang? Dianya (Jokowi) enggak konsisten, kan," ujar Taufik.
Soal jawaban Prabowo yang menyerahkan pilihan ke masyarakat, Taufik optimis dapat meraup banyak suara warga Jakarta.
Ia mengaku telah bekerja baik selama menjabat Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019.
Baca juga: Politisi PDI-P: Jokowi Sukses Telanjangi Inkonsistensi Prabowo soal Pemberantasan Korupsi
"Tanya aaja di dapil saya, sering kali saya turun menyerap aspirasi untuk masyarakat. Sederhana aja," kata dia.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mempertanyakan komitmen lawannya, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terhadap pemberantasan korupsi dalam segmen kelima debat Pemilihan Presiden 2019, Kamis (17/1/2019).
Jokowi menyinggung soal calon legislatif eks koruptor yang dicalonkan Partai Gerindra dalam Pemilihan Legislatif 2019.
Baca juga: Ditanya Jokowi soal Caleg Eks Koruptor, Prabowo Jawab Mungkin Korupsinya Ngga Seberapa
Menjawab hal itu, Prabowo menyebut bahwa eks koruptor sudah dihukum dan hukum mengizinkan maju ke kontestasi politik.
"Kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum dan kalau memang hukum mengizinkan, kalau dia masih bisa dan rakyat menghendaki dia karena dia mempunyai kelebihan-kelebihan lain, mungkin korupsinya juga enggak seberapa," kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.