JAKARTA, KOMPAS.com — Berikut lima berita populer Kompas.com, Selasa (22/1/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal dengan nama Ahok akan bebas murni pada 24 Januari mendatang.
Setelah bebas nanti, dia berharap tak lagi dipanggil dengan nama Ahok. Dia ingin dipanggil dengan nama BTP yang tak lain merupakan singkatan dari namanya.
Ahok menyampaikan harapannya itu lewat surat yang dia tulis di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sepekan sebelum bebas, yakni Kamis (17/1/2019).
"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," tulis dia.
Apa alasannya? Baca selengkapnya dalam tautan ini.
Dalam deklarasi tersebut tampak hadir sejumlah petinggi partai di Kota Cirebon. Partai Demokrat segera melakukan penyelidikan internal untuk menentukan sikap terhadap Nasrudin itu.
Fakta lengkap di balik deklarasi Wali Kota Cirebon bisa dibaca dengan mengklik link ini.
Hal itu merujuk pada hasil jajak pendapat Median per Januari 2019, yakni elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Oleh karena itu, perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen.
"Selisih elektabilitas atau jarak elektoral relatif menipis. Suara pasangan Jokowi-Ma'ruf relatif stagnan, sedangan Prabowo-Sandiaga tumbuh namun relatif lambat," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Baca selengkapnya hasil survei Median di sini.
Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin percaya bahwa dukungan yang mengalir terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin tidak hanya di Desa Cigugur Girang, tapi juga warga Jawa Barat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.