JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Al-Kamal Jakarta mengadu temuan gudang narkoba di kompleks pendidikan Al-Kamal dan dualisme ke Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pembina Yayasan Al-Kamal Jakarta Soeryo Soedibyo mengaku khawatir gudang narkoba yang berlokasi di Gedung D dibiarkan tanpa pengawasan polisi.
"Ketika digerebek polisi biasanya yang kami tahu tempatnya di-police line, ini tidak, kan ini memberikan kesempatan para bandar menghilangkan barang bukti, jejak, dan sebagainya," kata Soeryo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa sore.
Baca juga: Pengedar Jadikan Sekolah Gudang Narkoba, BNN Gelar Tes Urine di Sekolah
Soeryo menuturkan, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyawati mengunjungi kompleks pendidikan Al-Kamal, Sabtu (19/1/2019).
Sempat terjadi insiden ketika Retno hendak melihat lokasi temuan narkoba.
Dalam video rekaman yang diputarkan, terlihat dua laki-laki berkaus hijau dan abu-abu mengamuk kepada guru-guru sekolah.
Baca juga: KPAI Minta Dinas Pendidikan Periksa Sekolah di Jakbar yang Jadi Gudang Narkoba
Beruntung kedua laki-laki itu ditahan.
"Terjadi keributan sampai pada ketakutan semua. Nah inilah yang mendorong kami selaku pengurus ke gubernur dan ke polda," ujarnya.
Ketua Yayasan Al-Kamal Jakarta Burhanuddin mengatakan, kedua lelaki yang mengamuk itu berasal dari Yayasan Pendidikan Amanah Al-Kamal.
Burhanuddin mengakui adanya dualisme dalam pengelolaan Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal.
Baca juga: Oknum Sipir Lapas Salemba Berperan Sediakan Gudang Narkoba di Kemayoran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.