Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Surat-surat Ahok dari Rutan Mako Brimob

Kompas.com - 24/01/2019, 07:40 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) akan bebas dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (24/1/2019) ini.

Selama ditahan hampir dua tahun sebagai terpidana kasus penodaan agama, BTP banyak menulis surat dari balik penjara.

Beberapa surat dan pesan yang dia tulis diunggah oleh timnya melalui akun Instagram-nya, @basukibtp.

Berikut ini sejumlah surat yang pernah ditulis BTP.

Cabut banding

BTP mulanya mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan kepadanya. Namun, BTP akhirnya mencabut banding tersebut.

Saat itu, BTP menulis surat untuk para pendukungnya. Surat itu dibacakan oleh Veronica Tan yang saat itu masih berstatus sebagai istrinya.

Baca juga: Berbagai Aktivitas BTP di Balik Jeruji Besi, Buat Buku hingga Punya Band

Veronica bahkan sempat menangis saat membacakan surat tersebut.

"Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul dengan menyalakan lilin," demikian penggalan surat BTP yang ditulis pada 21 Mei 2017.

Ulang tahun

BTP juga menulis surat pada hari ulang tahunnya di Rutan Mako Brimob, yakni 29 Juni 2017 dan 29 Juni 2018.

Melalui surat itu, BTP berterima kasih kepada semua pendukungnya yang telah mengucapkan selamat ulang tahun dan memberinya hadiah.

"Untuk sdr dan sdri yang telah mengirimkan ucapan dan doanya serta yang sudah mengirimkan makanan, kue ulang tahun, kartu ucapan, bunga, dan hadiah buku, dan lain lain ke Mako Brimob untuk saya. Saya sampaikan terima kasih," demikian penggalan surat yang ditulis 29 Juni 2017.

Surat untuk Najwa Shihab

BTP menulis surat untuk jurnalis Najwa Shihab dalam episode terakhir acara "Mata Najwa" di Metro TV. Surat itu ditulis tangan pada 16 Agustus 2017.

"Bagi saya, Nana seorang yg profesional dan tidak 'ngeyel' terus memberi kesan menekan, Nana hanya ingin pemirsanya mendapatkan kebenaran dari pertanyaan-pertanyaannya yg tajam tentu saja dgn tatapan mata Najwa yg khas," tulis Ahok.

Surat cinta

BTP menulis sepucuk surat untuk Veronica Tan dalam rangka hari perikahan ke-20 tahun yang jatuh pada 6 September 2017. Saat itu, keduanya masih berstatus suami-istri.

Surat cinta BTP tersebut dibacakan oleh putra pertamanya, Nicholas Sean, dalam sebuah acara.

Dalam surat itu, BTP mengungkapkan betapa bersyukur dirinya meski kini harus mendekam di dalam penjara.

Baca juga: Polisi Siapkan Skema Antisipasi Kemacetan Saat BTP Keluar Mako Brimob

BTP pun mengingat saat-saat Vero menyebutnya seperti robot yang bekerja dari pagi hingga petang dengan jadwal yang padat dan pekerjaan yang menumpuk.

Dia menyadari betapa waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja dan tak lagi memperhatikan keluarganya.

"Tak terbayang jika dulu aku tak ditahan, Aku akan terus bekerja seperti dulu sampai Oktober sampai masa jabatan itu artinya saya bangun jam 04.30 (kamu memberiku gelar robot), karena semua waktu dihitung tepat agar aku bisa tiba di balaikota 7.30. Karena sudah banyak warga menunggu dan kerja nonstop sampai pulang ke rumah sudah di atas jam 21.00. Sabtu Minggu selain ke kawinan juga selesaikan disposisi surat dan kadang sampai tengah malam di malam Senin. Agar hari Senin tidak ada surat yang tertinggal. Kamu memberiku gelar robot sungguh benar," demikian penggalan surat BTP untuk Vero.

Surat untuk pegawai Balai Kota

BTP membalas surat Indah Pujiati, seorang pegawai harian lepas (PHL) Biro Umum yang bertugas di Balai Kota DKI Jakarta, pada 4 Oktober 2017. Surat tersebut membuat Indah menangis terharu.

Saat BTP masih berkantor di Balai Kota, Indah yang selalu menyiapkan makan siang untuknya.

Indah sudah melayani BTP sejak masih menjabat sebagai wakil gubernur. Ketika BTP menjadi gubernur, Indah tetap diminta untuk menyiapkan makanannya.

Karena rindu dengan semua itu, akhirnya Indah mengirimkan surat untuk BTP melalui staf pribadi BTP, Sakti Budiono. BTP membalas surat itu dalam waktu dua hari.

Berikut balasan surat BTP untuk Indah.

"Untuk Indah. Saya baik-baik di sini. Banyak waktu untuk membaca, menulis, olahraga, dan berdoa. Terima kasih atas doa serta dukungannya kepada saya dan keluarga.

Terima kasih atas bantuannya yg selalu menyiapkan makanan dan minuman untuk saya sejak dari wagub sampai selesai tugas saya sebagai gubernur DKI.

Baca juga: Karangan Bunga untuk BTP Berdatangan di Mako Brimob Depok

Tuhan memberkati dan menolong Indah dan keluarganya."

Surat untuk AHY

Putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, sempat mengunjungi BTP di Rutan Mako Brimob pada 17 Oktober 2017.

Mantan pesaing BTP pada Pilkada DKI Jakarta 2017 itu membagikan momen saat mengunjungi BTP melalui akun Instagram-nya, @agusyudhoyono, dengan mengunggah foto ucapan terima kasih yang ditulis BTP.

"Yang saya banggakan Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terima kasih atas kunjungan dan dukungannya untuk saya dan keluarga. Saya doakan Mas Agus sehat, penuh sukacita dan damai sejahtera menyertai keberhasilan dalam hidupnya. Salam hormat utk Bapak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono," demikian isi surat BTP.

Ucapan Idul Fitri

BTP juga menulis surat untuk mengucapkan selamat Idul Fitri pada 14 Juni 2018.

"Selamat Idul Fitri untuk saudara-saudara yang merayakannya. Semoga diberi kesehatan, rizki, kebahagiaan, dan iman sejati," tulis Ahok.

Peluncuran buku

BTP menulis buku berjudul "Kebijakan Ahok" dari dalam Rutan Mako Brimob. Buku itu diluncurkan oleh keluarga dan timnya pada 16 Agustus 2018.

Putra pertama BTP, Nicholas Sean, membacakan surat yang ditulis ayahnya untuk peluncuran buku itu.

Melalui surat itu, BTP berharap bukunya bisa menjadi bahan masukan bagi anggota dewan dan kepala daerah.

Baca juga: Jelang Pembebasan BTP, Begini Kondisi Mako Brimob

"Saya menulis buku 'Kebijakan Ahok' dengan maksud agar semua kebijakan yang pernah saya ambil dan pikirkan ketika menjadi pejabat publik, dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita pelajari maupun dikritisi bersama dan bisa dipahami," ujar Nicho.

A Man Called Ahok

BTP berterima kasih kepada seluruh penonton yang telah menonton film yang mengisahkan tentang dirinya, yakni film berjudul "A Man Called Ahok", melalui sepucuk surat. Surat itu ditulis pada 17 November 2018.

"Terima kasih atas dukungannya sehingga telah mencapai jumlah penonton sebanyak 1 juta. Majulah demi kebenaran, kejujuran, peri kemanusiaan, dan keadilan," tulis BTP.

Surat untuk istri Hoegeng

BTP menulis surat untuk istri mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Merry Roeslani Hoegeng, dari Rutan Mako Brimob pada 16 Desember 2018.

Dalam surat itu, Ahok menyebut akan mengunjungi Merry setelah dia bebas dari penjara. Ahok juga mendoakan Merry agar cepat sembuh.

"Yth Ibu Meri Hoegeng. Cepat sembuh ya bu. Saya sudah jadwalkan untuk mengunjungi ibu di rumah ketika sudah bebas," tulis Ahok dalam surat itu.

Surat jelang bebas

Surat terakhir yang ditulis BTP dari dalam Rutan Mako Brimob dialamatkan kepada para pendukungnya.

Dalam surat yang ditulis pada 17 Januari lalu, BTP meminta pendukungnya tidak menyambut dirinya saat bebas.

Dia juga mengungkapkan keinginannya untuk dipanggil "BTP", rasa syukurnya dipenjara, hingga imbauan agar pendukungnya tidak golput pada Pemilu 2019 dalam surat itu.

Baca juga: Menkumham Sebut BTP Akan Dibebaskan di Rutan Mako Brimob, Bukan LP Cipinang

"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," tulis BTP.

Selain menulis surat, BTP juga rajin membalas surat-surat yang ditujukan kepadanya.

Adik kandung BTP, Fifi Letty Indra, mengatakan, kakaknya kerap membalas surat-surat yang masuk kepadanya. BTP akan membalas surat yang mencantumkan alamat lengkap.

"Buat yang mau kirim surat, biar dibalas cepat, bisa sertakan amplop lengkap dengan alamat mereka," ujar Fifi, 6 Juni 2017.

Selain itu, BTP juga rajin menulis pesan untuk pembeli buku berjudul "Ahok di Mata Mereka". BTP banyak menulis pesan sesuai permintaan pemesan buku.

Buku "Ahok di Mata Mereka" disusun dengan melibatkan 51 penulis sebagai hadiah ulang tahun ke-51 BTP pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com