Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kriteria UMKM yang Bisa Berbisnis di Stasiun MRT

Kompas.com - 24/01/2019, 20:52 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) membuka kesempatan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terpilih untuk berbisnis di stasiun kereta MRT yang akan beroperasi Maret mendatang.

Dalam menentukan UMKM yang akan diberikan kesempatan, PT MRT punya beberapa kriteria yang harus dipenuhi para pelaku usaha.

"Walaupun ini terbuka untuk UMKM tapi bukan untuk yang mencoba-coba. Jadi mereka yang sudah punya konsep bisnis, tapi butuh platform untuk berkembang," kata Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis PT MRT  Ghamal Peris dalam konferensi pers di kantornya di Gedung Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: PT MRT Buka Kesempatan UMKM Berbisnis di Stasiun Mereka

Kriteria yang harus dipenuhi ialah:

*Pelaku usaha merupakan warga negara Indonesia

*Memiliki usaha di bidang kuliner, fashion, atau kriya

*Memiliki produk-produk original dan bukan reseller

*Usahanya belum dimuaralabakan

*Tidak memiliki toko di tempat belanja kategori A (mall-mall besar)

*Tidak menggunakan peralatan membahayakan

*Bisa menampilkan laporan keuangan toko atau brand yang telah dioperasikan selama 1 tahun terakhir.

Jika memenuhi kriteria-kriteria tersebut, para pelaku usaha dapat mendaftarkan UMKM miliknya di situs web PT MRT, yaitu di www.jakartamrt.co.id mulai Jumat besok sampai Kamis mendatang.

Pihak MRT yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan melakukan evaluasi dan penilaian terhadap dokumen-dokumen yang masuk. Hasilnya akan diumumkan pada 4 Februari 2019.

Tim kurator dari Bekraf akan melakukan penilaian teknis terhadap para pelaku UMKM yang lolos tahap administrasi. Dari hasil penilaian tersebut akan ditampilkan daftar UMKM terpilih yang selanjutnya melakukan presentasi kepada tim penilai.

Setelah serangkaian proses tersebut, barulah tanggal 18 Februari 2019 akan diumumkan 16 UMKM terpilih yang diberi kesempatan untuk menjalankan usahanya di stasiun MRT Jakarta.

"(Setelah) menjadi partner MRT, mereka cukup membayar Rp 1.360.000 per bulan, jadi hanya ini yang mereka perlu bayar," kata Ghamal

Ghamal menyebutkan harga sewa tersebut 50 persen lebih murah dibandingkan harga sewa yang mereka berikan kepada retail reguler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com