Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 58 Tahun, Romlah Akhirnya Punya Sertifikat Tanah

Kompas.com - 26/01/2019, 13:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengapresi dan bersyukur karena menerima sertifikat tanah yang diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Salah satunya Siti Romlah (58), yang menerima sertifikat tanah tersebut. Dia mengungkapkan, selama 58 tahun dirinya menempati rumah yang berdiri di atas tanah 3 x 7 meter tersebut, baru kali ini dirinya mempunyai sertifikat.

"Sudah lama ditunggu dari saya kecil lah 58 tahun berarti. Karena dulu enggak pernah ada (sertifikat gratis), baru di zamannya pak Jokowi," kata Romlah dalam acara penyerahan sertifikat tanah, di Lapangan Arcici, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).

Baca juga: Kepada Ibu-ibu, Jokowi Bagikan Kunci Sukses untuk Jalankan Usaha

Warga Kelurahan Paseban, Senen ini menyebut sertifikat tersebut diperoleh secara gratis hanya dengan menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan foto.

"Nunggunya juga enggak lama hanya satu bulan. Kalau dulu boro-boro saya bikin sertifikat tanah, karena kan bayar. Buat makan aja kadang enggak cukup," tutur Romlah.

Senada dengan Romlah, Siti Rohani (53) mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya pembagian sertifikat gratis tersebut.

Apalagi pengurusan sertifikat ini langsung dikoordinasikan oleh RW masing-masing.

"Senang sekali kayak mimpi (dapat sertifikat). Gampang urusnya, karena dari RW diumumkan ke warga siapa yang belum bersertifikat silahkan datang ke RW," tuturnya.

Warga lainnya, Tjie lanny (58) menyebut sudah 20 tahun menempati rumahnya di Kelurahan Kartini, Sawah Besar. Namun baru sekarang dirinya mempunyai sertifikat tanah.

"Sudah lama saya tinggal 20 tahun tapi baru kali ini dapat sertifikat karena gratis. Saya bersyukur yang ini kan gratis. Pokoknya terima kasih untuk Pak Presiden," kata dia.

Dia mengaku pernah mengurus sertifikat rumah pada tahun 2013 namun diharuskan membayar biaya senilai Rp 10 juta.

"Ada rumah satu lagi tapi waktu itu anak saya urus tahun 2013 harus bayar pajak 10 juta," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membagikan 3.000 sertifikat tanah bagi warga Jakarta Pusat.

"Seluruh penerima sertifikat yang pagi ini hadir sebanyak 3.000 orang. Sudah terima semuanya, bisa diangkat tinggi-tinggi. Saya hitung dulu," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat, di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).

Dia menyebutkan, pemerintah sudah memberikan 30.000 sertifikat tanah kepada warga Jakpus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com