"Kami coba untuk menahan dulu (cawagub bicara di media), kami enggak mau nanti satu sama lain, mohon maaf sekali lagi, bersaing," ucapnya.
Zakaria menyampaikan, ada saatnya nanti para cawagub DKI berbicara kepada publik.
Selain cawagub, tim panelis juga tak diizinkan bicara di media.
Tim panelis yang menguji mereka yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Sulhy, peneliti LIPI Siti Zuhro, pakar kebijakan publik Eko Prasodjo, dan pengamat politik Ubedilah Badrun.
Sulhy menggantikan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif yang sedang beribadah umrah.
PKS dan Partai Gerindra punya alasan sendiri mengapa fit and proper test digelar tertutup serta cawagub dan tim panelis dilarang berbicara di media.
Zakaria menyampaikan, proses menuju berlangsungnya fit and proper test itu sudah memakan waktu yang panjang. PKS dan Gerindra khawatir fit and proper test molor lagi jika dibuka kepada publik.
Lagipula, Zakaria menyebut parpol tetap menginformasikan rangkaian dan jadwal fit and proper test itu kepada publik.
Baca juga: Warga Bisa Beri Masukan soal Rekam Jejak Cawagub DKI, Begini Caranya
Selain itu, PKS dan Gerindra khawatir muncul pro dan kontra jika cawagub dan panelis diizinkan berbicara di media. Hal ini dikhawatirkan membuat penentuan dua cawagub DKI makin lama.
"Kalau ditanya beberapa panelis, terus kemudian cawagub, ini khawatir nanti ada pro dan kontra," tutur Zakaria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.