JAKARTA, KOMPAS.com - Tahap pertama uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) tiga calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta telah digelar pada Minggu (27/1/2019).
Tahap pertama fit and proper test itu berlangsung tertutup. Awak media hanya diizinkan masuk ke dalam ruangan untuk mengambil gambar di sela tes tersebut.
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, tahap pertama fit and proper test dibagi menjadi dua sesi.
Baca juga: Tahap Pertama Fit and Proper Test Cawagub DKI Selesai, Ini yang Ditanyakan
Sesi pertama, setiap kandidat wagub mempresentasikan risalah hasil pemikiran mereka tentang Jakarta yang telah dibuat sebelumnya.
Tim panelis kemudian akan mendalami presentasi masing-masing kandidat.
Sesi kedua, tim panelis menguji tiga kandidat wagub secara bersamaan.
Tiga kandidat yang dimaksud merupakan kader PKS, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
Syakir menyampaikan, tiga kandidat wagub DKI salah satunya ditanya soal rencana kerja sama dengan pemerintah di daerah penyangga Jakarta.
"Yang ditanyakan oleh para panelis kepada kandidat, yang didalami adalah bagaimana rencana kerja sama dengan pemda penyangga," ujar Syakir seusai fit and proper test.
Selain itu, tim panelis juga menggali pemahaman para cawagub tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta 2018-2022.
Tiga kandidat juga ditanya soal isu-isu seputar Jakarta.
"Terkait dengan RPJMD, relasi dengan DPRD, kemudian juga support untuk pencapaian visi-misi gubernur seperti apa, dan isu-isu Jakarta," kata Syakir.
Menurut Syakir, tiga kandidat dari PKS itu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tim panelis dengan baik.
Tiga cawagub DKI Jakarta tidak diizinkan berbicara di media selama proses fit and proper test.
Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif mengatakan, larangan itu diberlakukan untuk menghindari persaingan di antara tiga cawagub.
Baca juga: Perkenalkan Cawagub DKI, PKS Yakin Tak Ada Lagi Penolakan dari DPRD